Thursday, October 31, 2019

Copas Dibayar

Copas, ya copy paste.

Istilah ini sudah sangat populer terutama bagi netizen, masyarakat pengguna internet. Bagi pengguna WA tinggal blok  materi yang akan di copas lalu sentuh tanda salin (bagi hp berbahasa Indonesia), menuju kontak japri atau group, kemudian paste atau tempel , kirim. Beress.

Copas dibayar

Apa dan bagaimana acara atau program Copas Dibayar itu ?. Spontan timbul pertanyaan : yang dicopas apa, yang bayar siapa, sepertinya enak sekali.

Program ini terkait dengan promosi yang dilakukan oleh Duainvesta Media Artamita distributor Buku Tilawati. Serangkaian program pembelajaran membaca Alqur'an dari tingkat dasar untuk segala usia.

Copas Dibayar
 

Apa yang dicopas ?

Seperti kalimat begini, enak ya beliau sekali tandatangan nilainya bisa 500.000 rupiah.
Nah tentu ini bukan sembarang orang dan bukan sembarang tandatangan, iya kan.
Ternyata semacam bagian QC (Quality Control) yang meloloskan opname tander projek konstruksi yang nilainya diatas setengah milyar, misalnya. Boleh jadi lebih besar lagi nilainya tergantung bobot tandatangannya. Melakukannya tandatangan sangat ringan, hanya pegang ballpen, tapi tempat dan waktunya tentu sangat terbatas.

Demikian pula " Copas Dibayar " dari distributor Duainvesta Media Artamita, ada sedikit proses yang perlu dilalui.

Materi yang dicopas adalah Link Akun Website yaitu sederetan nama website yang mengandung kode username member program Duainvesta.
Di dalamnya terdapat website yang menawarkan produk untuk dijual.

Jika seseorang yang dikirimi copas kemudian membuka website tersebut dan memesan produknya, maka orang yang mengirimkan copas tadi mendapat keuntungan bagi hasil atas promosinya sesuai ketentuan yang diberlakukan.




 

Sunday, October 13, 2019

Tulu Zamani (Bag.6 dari 6 Artikel Syarat Cari Ilmu)

Butuh Waktu.

" Aku sedang duduk di dekat Abi Darda' di masjid Damaskus. Ketika itu ada seorang lelaki berkata < Wahai Abu Darda' aku datang kepadamu dari Madinah, kotanya Rosulillahi Saw untuk konfirmasi hadits yang sampai kepadaku , bahwa engkau bercerita dari Nabi Saw> engkau bukan datang karena dagangan ? <bukan>" al hadits. Haditsnya cukup panjang 2 halaman ukuran buku tulis. Atau satu halaman ukuran kertas A4.
Seorang tabiin mencari ilmu untuk kejelasan hadits dari Madinah hingga Damaskus.
Dalam bahasa Arab disebut Damasyq , saat ini adalah ibu kota negara Suriah. Sebuah kota tua yang penuh dengan sejarah peradaban Islam. Pusat pemerintahan pertama Islam di luar Jazirah Arab.

Saya coba-coba saja cek di google.


Jarak lurus antara Madinah hingga Damskus adalah 1.056 km. Sedang jarak lintasan sebenarnya 1.330 km.

Seorang laki-laki anonim, tidak disebut namanya benar-benar menunjukkan kesungguhan cari kejelasan atas hadits yang sebelumnya pernah didapatkan. Saking pentingnya tabayun hingga rela menempuh jalan seribu km lebih. Katakanlah dengan berkendaran unta dalam sehari 40 km maka jarak 1.330 km ditempuh lebih dari satu bulan.

Sesuai dengan judul tulisan, Tulu Zamani , waktu yang lama merupakan salah satu syarat mendapatkan ilmu agama.

Selain dari faktor jarak tempuh yang tentu saja memakan waktu, apa saja faktor-faktor lain mencari ilmu agama bahkan hingga memakan waktu relatif lama ?

  • Banyaknya Jumlah Ilmu. Banyaknya ayat Alqur'an yang berjumlah 6.237 (hitungan saya). Untuk menjadi hamba yang istiqomah dengan memahami, menghayati dan mengamalkan tentu tidak cukup dengan membacanya. Perlu upaya telaah ayat demi ayat bahkan arti kata demi kata (artamita). Saya ambil contoh Alqur'an di rumah dengan tebal 542 halaman. Jika dalam satu minggu atau 7 hari dapat mengkaji bacaan, telaah makna dapat satu halaman. Berarti untuk 542 X 7 = 3.794 hari. Dibagi 365 = 10 tahun lebih.
  • Lama Mencari Pendamping. Namanya mempelajari ilmu agama perlu pendalaman secara intensif. Diperlukan sosok pendamping yang setia membimbing untuk mencapai " balaghut-ta'alumi" target pembelajaran. Bagi umat yang bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu agama hingga menemukan seorang relawan spiritual, bisa cepat juga lama.
  • Mencerna Makanan Asing. Materi kajian adalah ilmu pengetahuan termasuk makanan rokhani. Diterima melalui panca indera mata dan telinga lalu diproses dalam pikiran selanjutnya masuk ke dalam hati. Bahasa Arab sebagai tampilan visual maupun lingustik , lafadz bukan bahasa yang dipakai sehari-hari. Saat menerima kajian belum dapat langsung memahami kandungan makna (hikmahnya). Sehingga sangat dianjurkan untuk tadabur , mengulangi memahami kandungan makna yang telah dikaji.

Waktu yang lama untuk mengkaji ilmu agama, hal yang sangat lumrah.
Rosulullohi Saw sendiri sejak pertama terima ayat Qur'an hingga khatam sekitar 23 tahun.

Waktu umur kita sepanjang usia patut dan sudah selayaknya digunakan untuk mencari jalan pulang menuju Alloh Swt.
Permohonan hidayah kepada Alloh Swt senantiasa dipanjatkan dengan disertai mengikuti petunjuk Rosulullohi Saw agar kehidupan ini menjadi barokah.

Kita punya waktu yang cukup insyaAlloh untuk mengkaji Qur'an dan Sunah (hadits). Semoga saja kita digolongkan hamba yang dapat bersyukur akan kesempatan yang Alloh Swt berikan kepada kita. Sebagai tanda syukur hendaknya bersungguh-sungguh dalam belajar makna dan kandungan Qur'an. Karena di sanalah terkandung hikmah.

 # Baca Juga :

Monday, September 30, 2019

Irsyadi Ustadzi (Bag.5 dari 6 Artikel Syarat Cari Ilmu)

Irsyadu Ustadzi , Petunjuk Guru.

Tanpa adanya guru yang menuntun, bagaimana jadinya agama ini.
Seorang guru menjadi penentu arah bagi murid yang akan mengikuti.

Rosululloh Saw berguru kepada Malaikat Jibril


Surah Alan'am [6]:106. Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu; tidak ada Tuhan selain Dia (Alloh); dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.

Dasar pemahaman ilmu agama Islam adalah wahyu dari Alloh Swt yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Saw melewati Malaikat Jibril. Rosulullohi Saw berguru kepada Malaikat Jibril. 
Semenjak pertama kali menerima wahyu di Gua Hiro' dengan Surah Al-Alaq hingga seluruh surat diturunkan sampai khatam total 30 juz, guru Rosululloh Saw hanya Malaikat Jibril.

Sohabat berguru kepada Rosulullohi Saw

Rosululloh Saw diperintahkan untuk menyampaikan kepada manusia yang mau taat mengikutinya, apa yang telah diwahyukan.

Surah Almaidah (67). Wahai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Alloh menjagamu kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.

Tabi'in berguru kepada Sohabat.

Orang-orang yang beriman dan menjumpai masa hidup Rosul, disebut sebagai Sohabat. Mereka langsung berguru dengan melihat dan mendengar Rosul dalam memberikan pelajaran agama baik ucapan atau contoh amalan. Setelah memahami apa yang diterima kemudian diyakini dan diamalkan, Rosul juga memerintahkan para sohabat agar menyampaikan kepada orang lain lagi. 

Rosul menyeru kepada para Sohabat agar menyampaikan kepada Tabi'in, yaitu orang yang mengimani kepada wahyu Alloh Swt tetapi tidak menjumpai Rosul.

Hadits tentang seruan Rosul tersebut telah dihimpun pada Kitab Ta'sisu Himmati LPM (Lembar Praktek Makna) no.31.

Pembahasan LPM Kajian no.31 : Penyampai Amanah Rosulullohi SAW

" Sampaikan dariku walaupun satu ayat. Dan ceritakanlah tentang Bani Isroil tidaklah berdosa. Dan barangsiapa yang berdusta dengan sengaja mengatasnamakan aku maka bertempatlah di neraka " HR.Tirmidzi. 

Menyampaikan ilmu agama jika benar sesuai pesan Nabi, yang disampaikan adalah apa yang diterima, tidak menambah, tidak mengurangi maka mendapat pahala yang berlipat. Bagian dari amal jariyah.
Namun jika yang disampaikan jelas-jelas bukan dari Rosul namun mengatakan dari Rosul, maka diperintahkan masuk neraka saja.

Urutan guru-berguru dari Jibril-Rosulullohi Saw-Sohabat-Tabi'in merupakan contoh praktek dalam hal mencari ilmu Islam dan bagaimana menyebarkannya. Ibarat pipa yang saling bersambung rapat.
Dari pusat sumber air, pipa-pipa tersebut berfungsi untuk mengalirkan air kemanapun, sampai kapanpun. Sifat dan warna air dari sumber air hingga kran-kran tempat mengucurkan air, maka air tersebut tidak berubah sifat dan warnanya.

Pembahasan LPM Kajian no.36 : Mengikuti Cara Mengaji Sobahat & Rosul

Mencari guru yang siap mengajari hingga mendampingi, di era globalalisasi dan informasi saat ini , harus diperhatikan. Apakah orang tersebut mempunyai sambungan pipa ke atas secara sambung-bersambung atau tidak.
Karena belajar ilmu agama tidak dapat otodidak , belajar sendiri. Dan agar diteliti betul bagaimana dan dari mana dia mendapat ilmunya.

Baca juga :






Sunday, September 29, 2019

Doa Nabi Yusuf, Kenapa Dengannya

Mengapa Doa Nabi Yusuf 🤲👳

Diperdaya saudara² nya, dimasukkan k dlm sumur.
Secara lahiriyah Yusuf kecil terhimpit batas kanan-kiri, depan-belakang dan bawah.

Hanya terbuka satu jln keluar yaitu naik ke atas.

Tiada henti² nya melafadzkan doa kpada Alloh Swt, memohon jln keluar dr dlm sumur.

Alloh Swt ijabahi doanya. Alloh mngutus kafilah yg menemukannya ketika mncari air.

Alloh Swt berikan jln keluar hingga akhirnya mnjadi seorang nabi, hidup bahagia sejahtera.
Sebagai pejabat tinggi di negeri Mesir.

Manusia pada hakikatnya banyak masalah dan ujian.

Lalu apa dan bagaimana doa yg dilafadzkan Nabi Yusuf ?

Bagi yg sedang dihimpit berbagai masalah, tidak kah kepingin Alloh Swt berikan jln keluar terbaik ?

Urusan rejeki, problema rumah tangga, persoalan dgn pasangan hidup dll.

Anda juga kepingin doanya ?

Ikuti Siaran Langsung KBPJJ /Kajian Berbasic Pesantren Jarak Jauh
dengan Metode Ekutubu,
system Artamita

 InsyaAlloh digelar :

📝 Sabtu, 28/9/19
⏰ 19.30 WIB
📖 Lembaran Doa Nabi Yusuf.
🎤 Instruktur : Hari Wuryanto
🏡 Tempat : Rumah masing².
💶 Biaya : Gratis

Daftarkan no Hp Anda utk dipanggil telekonverensi.

Doa adlh senjatanya org iman alhadits
Upaya hamba dgn memohon kekuasaan Alloh Swt.

Doa adlah otaknya ibadah..... alhadits
Selain mnfaatnya utk qt di dunia, kelak di akhirat juga punya catatan amal sendiri.

Tdk ada yg dpt merubah taqdir kecuali doa alhadits

Print out segera PDF Doa Nabi Yusuf

# Duainvesta Media Artamita
# SeMaArt Semangat Mengkaji Artamita
# Gemaqu Gemar Membaca Qur'an

Wednesday, September 25, 2019

Bulghotun (Bag.4 dari 6 Artikel Syarat Cari Ilmu)

Bulghotun
asal kata

 بَلَغَ

sampai.
Bulghotun , yang membuat sampainya sesuatu berhasil kepada tujuan.
Boleh saja diartikan bekal. Namun untuk sampainya perjalanan kepada tujuan yang diinginkan maka selain bekal (zadan) juga route perjalanannya itu sendiri (rokhilah).


Surah Almaidah [5]:48. Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian  terhadap kitab-kitab yang lain itu. Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang telah Alloh turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan (syir'atan) dan jalan yang terang (minhaja). Sekiranya Alloh menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Alloh-lah kembali kamu semuanya, maka Alloh akan menceritakan kepadamu apa yang kalian telah memperselisihkannya.

Anak Adam mengikuti bapaknya dilepaskan bertebaran di atas bumi kemudian pada saatnya kelak ingin kembali ke sisi Alloh Swt di akhirat , adalah Perjalanan panjang yang sangat melelahkan.
 
Misi perjalanan manusia dapat mencapai tempat yang mulia, rumah abadi dan taman yang indah di akhirat, jika membawa syariat (amalan dengan aturan) dan menempuh jalan (minhaja) yang telah ditentukan di dalam Alqur'an dan Sunah (tuntunan Rosulullohi Saw) dalam hadits.

Bekal Pertama

Golek Banyu Pikulan Warih

Peribahasa Bahasa Jawa, artinya mencari air (dengan wadah besar) dengan memikul atau membawa bekal warih (air minum dalam wadah kecil).
Pada masa dulu di mana belum banyak sumur dibuat, ketika mencari air untuk konsumsi terkadang harus dengan menempuh jalan yang jauh. Saat berangkat itulah juga membawa bekal air matang untuk diminum.

Mencari ilmu sesuai dengan judul di atas juga harus punya bekal.

Bekal ilmu pertama adalah bekal untuk memperoleh ilmu ke dua.
Bekal ilmu yang pertama artinya cara mencari ilmu itu sendiri. Dengan kata lain mencari ilmu itu ya ada ilmunya.
Rosulullohi Saw telah memberi contoh prakteknya mencari ilmu. Praktek tersebut diabadikan dalam hadits Abu Dawud dan sudah dirangkum dalam LPM.36 KTH.


Pembahasan LPM Kajian no.36 : Mengikuti Cara Mengaji Sobahat & Rosul

Mengapa mencari ilmu Qur'an dan Hadits harus pakai ilmu ?

Karena meski bukunya sama, namun dengan cara belajar yang berbeda maka tentu hasilnya pun berbeda.

Bekal Kedua
Bekal berupa biaya. Jaman sekarang segala kegiatan memerlukan dukungan biaya. Ingin mengkaji ilmu selain biaya untuk membeli kitab, alat tulis , ke suatu tempat tertentu dengan jarak beberapa puluh meter atau kilometer juga menggunakan biaya transportasi.

  



Majelis Ilmu Pertama Kali

Mangkul, menerima ilmu secara langsung dari penyampai. Dia (Alloh Swt) mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda) seluruhnya, kemudian Dia me...