Monday, December 31, 2018

Temu Darat Keluarga Artamita (Comdar-1)

Alhamdulillah untuk pertamakalinya bertemu dengan para mahasantri Kajian Artamita setelah lebih dari satu setengah tahun membuka kajian jarak jauh "Menghadirkan nuansa pesantren di rumah Anda".

Tepatnya tanggal 6 Mei 2017 group WA, KTH/Kitab Ta'siisu Himmah dibentuk. Sesuai nama groupnya materi yang dibahas di group itu informasi metode kajian, bahan kajian, konsultasi dan jadwal kajian tersebut.

Info seputar Kitab Ta'siisu Himmah

Dari awal terbentuk group , kitab tersebut sudah 110 eksemplar lebih beredar ke berbagai daerah pelosok lintas kabupaten, provinsi hingga ke luar Jawa. Sedangkan dalam bentuk digital format PDF dapat didownload dan diikuti kajiannya oleh mahasantri asal Indonesia yang berada di Hongkong.

Kebutuhan informasi bagi masyarakat umum non pesantren dengan adanya kecanggihan IT (Information Technonogy) banyak terbantu dengan bermodalkan Hp yang terkoneksi internet.

Tema comdar Keluarga Artamita kali ini adalah : 

Merangkai Kata - Merajut Ukhuwah 

Menemukan Makna Hidup - Untuk Hidup Menjadi Bermakna 

Salah satu mahasantri dari Purbalingga akhirnya dapat menyempatkan diri copy darat sekaligus mengajak dua santri dari Banjarnegara.

Ust.Hari Wuryanto, S Pd penyusun Kitab Ta'siisul Himmah segaligus perumus Metode Ekutubu, sedang mengkajikan Kitabusholah
Tidak mensia-siakan waktu, para mahasantri dapat minta penjelasan pada bagian yang belum jelas di kitab yang dikajikan secara jarak jauh. 

Bertempat di kantor Pondok Pesantren Mulyo Abadi Sleman, Yogyakarta. Juga diperagakan praktek tayamum. Karena dengan kajian telekonverensi sebatas panduan dengan suara langsung.

Ust.H.Drs.Supomo sedang in action memperagakan praktek tayamum. Alumni IAIN Sunan Kalijaga ini salah satu tim pengajar Bimbel Duainvesta bidang rokhani (kajian Qur'an dan Hadits)

Copy darat diadakan hari Minggu, 16 Desember 2018. Suasana penuh keakraban seolah sudah lama kenal. Hal tersebut karena sudah terbiasa mengikuti kajian bareng dengan telekonverensi. Sebuah fitur yang dimiliki provider telkomsel dimana dapat melakukan panggilan telepon hingga maksimal lima mahasantri di berbagai wilayah RI.

Selesai acara jumpa darat , silaturakhim dan kajian darat, rombongan bermobil menuju arah Magelang. 
Alhamdulillah dapat menyempatkan mampir ke rumah salah satu ustadz di Muntilan.

Ust.H.Abdullah Faiz, AMd (no.2 dari kiri) tim pengajar Bimbel Duainvesta bidang rokhani (kajian Artamita)
Kajian jarak jauh Artamita yang dimulai dengan KTH kemudian berlanjut ke Kitabusholah, Kitabuda'wat, Kitabul Janaiz, Kitabul Ahkam , merupakan tindak lanjut dari Kajian Artamita Muthmainah Yogyakarta. 
Dua mahasantri dari Yogyakarta juga ikut menyambut saudara muslim dari Banjarnegara dan Purbalingga.

Saudara-saudaraku muslim dimanapun berada, juga berkesempatan mengikuti salah satu solusi yang ditawarkan Duainvesta untuk mengikuti kajian jarak jauh " Menghadirkan Nuansa Pesantren di Rumah Anda."

Informasi seputar Metode Ekutubu dapat dibaca di sini  


Thursday, December 27, 2018

Naik Atau Mengulangi

Munaqis, Ahmad Ali Sobirin, MT sedang menguji bacaan santri.
Munaqosah untuk santri TPQ Qurrota A’yun Dsn.Pringwulung dilaksanakan pada Jum’at 21 Desember 2018. Kegiatan  .


Tujuan dari kegiatan yang dilaksanakan secara berkala setiap enam bulan atau satu semester  tersebut, untuk mengetahui sejauh mana serapan materi yang telah diajarkan apakah sudah sesuai dengan target pembelajaran ( balaghut-ta’alumi) pada tiap kelasnya.
Penguji dilakukan oleh munaqis tingkat kelompok masing-masing TPQ dan dihadiri oleh pengawas dari tingkat desa.

Untuk TPQ tingkat dasar ada enam kelas sesuai dengan jumlah jilid Metode Tilawati.
Dengan gaya cirikhas usia belia, secara bergiliran di tes hapalan doa hariang, asmaul husna, praktek wudhu dan sholat. Yang berbeda pada munaqosah tahun ini adalah para santri saat praktek wudlhu
TPQ bukan sekedar tempat orang tua menitipkan putra-putrinya dari usia dini (PAUD) hingga lulus kelas 6 SD untuk diajari mengaji oleh ustadz-ustadzah. Namun lebih dari itu TPQ adalah bagian dari program PPG (Penggerak Pembina Generus) dengan TRI SUKSES sebagai parameter keberhasilan pendidikan atau target pembelajaran ( balaghut-ta’alumi).

Ambar Kholis sebagai pengawas munaqosah dari tingkat desa menjelaskan bahwa team pengawas dari desa ada 12 personil. Terdiri dari 10 TPQ menyebar ke 4 Kecamatan antara lain Srumbung, Dukun, Muntilan dan Salam.  TPQ tidak saja dibatasi maksimal hingga usia kelas enam SD untuk Tingkat Dasar yaitu membaca al-Quran sesuai hukum tajwid, namun hingga remaja dan muda-mudi untuk Tingkat Lanjut dengan materi mempraktekkan cara kajian di pondok pesantren dengan system arti kata demi kata (ARTAMITA).

Pengawas munaqosah desa Ambar Kholis (peci hitam) didampingi pimpinan TPQ Qurrota A'yun Hari Wuryanto, SPd.


Kegiatan terlaksana dengan lancar hingga saat adzan ashar kemudian sholat asar berjamaah.
Habis sholat ashar Ahmad Ali Sobirin sebagai mubaligh tugasan di kelompok pengkajian Pringwulung masih harus menyelesaikan proses rekapitulasi hasil munaqosah untuk dibawa oleh pengawas munaqosah.

Kepengurusan tingkat desa kemudian menyusun raport yang akan dibagikan ke orang tua/wali tiap santri TPQ.

Naik atau nggak naik bukan menjadi tolak ukur yang diutamakan, namun di balik munaqosah tersebut menjadi pemacu bagi para santri untuk semakin giat menerima pelajaran agama. Sebelum pelaksanaan munaqosah yang diambil nilainya, beberapa kali diadakan pra munaqosah.
Diantara santri TPQ yang mengikuti munaqosah semester 2 Desember 2018.




Friday, November 30, 2018

Kitab VS Muskhaf

Muskhaf, lembaran secara fisik berbentuk buku.
Kitab / tulisan isi dari muskhaf Zabur.

Penyebutan antara istilah Kitab dan Muskhaf boleh jadi rancu.
Mari kita lihat tulisan hadits yang sudah di buatkan artamita (arti kata demi kata) di bawah ini.

Dari hadits sabda Rosulullohi Saw dalam tafsir Ibni Katsir di atas :
Ingatlah sesungguhnya makhluk yang paling mengherankan keimanannya menurut saya, niscaya kaum yang hidup setelah kalian (para sohabat), mereka menjumpaisukhuf yang di dalamnya ada kitab (tulisan) mereka beriman dengan apa-apa yang ada di dalamnya.

Sukhufan =  صُحُفًا - مُصْحَفًا = lembaran 
Adalah isim ( kata benda ) 
Bentuk fisiknya. 

Untuk Kitabun = كِتَابٌ  = tulisan
juga isim (kata benda)
Tapi dapat ditasrif (dirubah bentuk) menjadi fi'il (kata kerja)

  كِتَابٌ - يَكْتُبُ - اُكْتُبْ 
tulislah - sedang menulis (dia) - tulisan

Sedangkan muskhaf yang di atas tidak dapat dirubah menjadi kata kerja. 

Dari uraian di atas jelas perbedaan antara yang dimaksud dengan kitab dan muskhaf.
Namun di masyarakat umum yang dimaksud kitab tidak lain adalah bentuk fisik/bukunya.

Rosulullohi Saw memberikan kita pelajaran secara teliti. 

Keimanan Mengherankan.  

Rosulullohi Saw menaruh rasa heran dan bangga terhadap umatnya yang hanya menjumpai lembaran yang di dalamnya ada tulisan, namun hati mereka tergerak untuk mengimaninya.

Hamba yang hanya bermodalkan lembaran yang berisi tulisan Bhs Arab dari Qur'an ataupun Hadits, mereka tekun mempelajarinya. Belajar mulai cara membacanya hingga berusaha memahami arti dan keterangannya sehingga Alloh Swt memberikan hikmah (inti pengertian) yang di dalamnya ada haq (kebenaran dari Alloh).

 


HSN Desa Kradenan

Santri TPQ Qurrota A'yun tampil hapalan surah2 munfashol
“Hari Santri Nasional ini melibatkan semua Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) se Desa Kradenan tidak memandang dari organisasi.Untuk kemajuan Islam bersama.Memberi semangat kepada adik2 santri agar lebih semangat bersama membangun Islam. Dapat terlaksana dengan dukungan dana dari koint harian Nahdhatul Ulama Desa Kradenan dan iuran dari tiap2 TPQ yang diundang hadir. Pengisi acara adalah Bunda Lika dari Sedayu, Bantul DI Yogyakarta, parenting motivator. Peringatan Hari Santri kali ini adalah yang kedua kali. Harapan ke depan setiap hari santri insyaAlloh akan diadakan event seperti ini. Untuk pertemuan ustadz-ustadzah tiap empat bulan sekali se desa Kradenan untuk membangun satu misi pendidikan Islam yang lebih maju di negara kita”.

Demikian hasil wawancara penulis dengan Bpk.Muhadi selaku Ketua Panitia Penyelenggara Hari Santri Nasional yang digelar di Dusun Goyudan Ds.Kradenan Kec.Srumbung, Kab.Magelang Ahad, 4 November 2018.
Tampak berbagai seragam berwarna-warni sebagai ciri khas masing-masing TPQ. Meski berbeda-beda namun mereka berbaur di bawah tenda tratak lebih kurang ukuran 20 meter persegi.
Bp.Muhadi Ketua Panitia penyelenggara HSN 2018 Ds.Kradenan


Empat belas TPQ yang hadir diantara 18 TPQ yang diundang hadir memeriahkan HSN tingkat desa tersebut.

Sementara Kepala Desa Kradenan Bp.Tony Miftakhul Afwan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada segenap kepanitiaan yang sudah sukses menggelar peringantan HSN tingkat desa. Kegiatan tersebut sangat terasa dapat menguatkan ukhuwah/persaudaraan sesama muslim meski dari ormas Islam yang berbeda-beda. Hangatnya situasi tahun demokrasi menjelang Pilpres dan Pilkada thn 2019 diharap tidak serta merta menimbulkan gap atau kesenjangan di masyarakat bawah, akar rumput. 

Bpk.TonyMA Kepala Desa Kradenan

Bpk Kades juga berterimakasih kepada masyarakat Desa Kradenan secara umum, di bawah kepemimpinannya dapat bersama-sama menciptakan situasi dan stabilitas keamanan dan kedamaian.

Motivator, Bunda Lika dengan kemampuan menyuguhkan nasihat yang disampaikan dengan gaya permainan sesuai usia perkembangan anak. Teknik penyampaian materi dengan berbagai peragaan dan trik mampu menyedot perhatian tidak saja anak-anak namun juga orang tua yang mengantarkan bahkan hingga kepanitiaan.
Pada kegiatan tersebut berbagai penampilan disuguhkan di atas panggung oleh beberapa TPQ.

Tidak ketinggalan TPQ Qurrota Ayun dari Dusun Pringwulung di bawah asuhan Hari Wuryanto, SPd juga ikut aktif mengirimkan santrinya.

Lima santri dari TPQ Qurrota A'yun tampil di atas panggung menampilkan hafalan murotal surah-surah munfashol. Karena dibatasi waktunya oleh panitia hanya lima menit, karena menjelang acara inti.
Tampilan atraksi silat dari santri menyedot perhatian & antusiais hadirin.

 
Terimakasih kepada segenap kepanitiaan, Kepala Desa dengan perangkat desa, petugas keamanan serta dukungan berbagai elemen masyarakat , alhamdulillah kegiatan berjalan dengan aman, lancar dan terkendali sebagaimana direncanakan.

Kami selalu merindukan kegiatan serupa untuk waktu yang akan datang.

Salam ukhuwah

Wednesday, October 31, 2018

Ingin Ditolong Alloh Swt, Ini Caranya



Muruu bil ma’rufi wan hau ‘anil munkari cob’la an tad’uni falaa ujibukum wa tantasiruuni fa laa anshurukum, wa tas-aluni falaa u’tiikum
Alloh Swt yang maha kuasa berfirman menawarkan akan memberikan ijabah atas doa hamba, memberi pertolongan dan memberikan permintaan dengan syarat hamba tersebut tergerak hatinya untuk amar ma’ruf dan nahi mungkar.
Sebagai individu siapa sih yang tidak butuh pertolongan Alloh Swt ?
Untuk memberi kesehatan, menyembuhkan segala penyakit, hinga menyelesaikan masalah , urusan kebahagaiaan. Hakikatnya semua kekuatan dan daya upaya juga atas idzinNya.

Tuesday, October 30, 2018

Hari Santri Nasional Tercederai

"Alkhamdulillahi robbil 'alamin Allohumma sholi'ala sayyidina Muhammad wa 'ala alihi wa askhabihi ajma'in.
Saudaraku, menyaksikan video pembakaran kalimah syahadah oleh oknum sebuah organisasi, benar-benar membuat hati ini sangat pedih , terluka dan ada rasa mendidih amarah. Namun syukurlah pihak kepolisian sudah melakukan tindakan segera melakukan tindakan untuk mengamankan. Sehingga diharapkan kejadian ini tidak sampai mengundang perpecahan bagi umat Islam.
Membakar symbol-syimul Islam, ini benar-benar akan melukai hati, tidak hanya umat Islam Indonesia tapi seluruh dunia, umat Islam yang beriman. Oleh karena itu, ini harus jadi pelajaran sangat penting. Kepada yang melakukannya segera bertaubat. Alloh maha melihat, Alloh maha menyaksikan dan laknat adzab dari Alloh tidak bisa dicegah siapapun. Kecuali segeralah bertaubat.
Kepada pihak kepolisian kami mengapresiasi untuk benar-benar melakukan tindakan seadil-adilnya sehinga tercegah kejadian ini berulang kembali di manapun. Kepada organisasi yang menaunginya semoga dapat melakukan pembinaan kepada anggotanya. Sehingga tidak melakukan hal-hal yang tidak perlu yang bisa merusak kebersamaan di negeri ini.
Dan kepada seluruh masyarakat khususnya umat Islam yang mendidih dan terluka hatinya melihat kejadian ini tetaplah menahan diri menjaga diri jangan sampai kita melakukan tindakan-tindakan yang melampaui batas yang menambah masalah baru bagi negeri yang sedang dilanda banyak ujian ini. Mudah-mudahan kejadian ini besar hikmahnya sehingga semua pihak sangat bisa menjaga diri untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat mencederai kemuliaan agama di negeri yang kita cintai "

Demikian respon dalam video pendek dari KH.AA Gym yang viral di medsos, menyusul insident pembakaran bendera bertuliskan kalimah taukhid " laa ilaha il-lalloh Muhammad Rosulillah".

Hari Santri Nasional yang diperingati tgl.22 Oktober 2018 memunculkan banyak tanggapan dari berbagai kalangan. Karena telah terjadi hal yang menyentuh rasa keIslaman seorang hamba. Oknum Banser beberapa orang nampak membakar bendera hitam bertuliskan kalimat dlm tulisan Arab laa Ilaha il-lalloh, dalam video yang didapat dari medsos.

Ketika banyak respon negatif atas apa yang telah dilakukan, pihak yang mendukung perlakuan pembakaran bendera itu karena yang dibakar adalah bendera HTI, kelompok yang telah mereka yakini sebagai komunitas yang mengancam keutuhan NKRI. Ideologi pendirian khilafah , itu yang menjadi pokok permasalahan mengapa HTI konon dilarang di Indonesia.

Kalaupun mereka adalah ormas yang dilarang tumbuh di wilayah RI , jika memang terbukti secara hukum konstitusi dan undang-undang ormas, bendera adalah sebatas alat atau kelengkapan sebuah organisasi. Tentang yang dibakar itu adalah benderanya HTI atau bukan , juga masih ada berbagai perselisihan pendapat.

Mengagungkan Syairulloh.




Sunday, September 30, 2018

Siapa Gurumu

Berguru Kepada Buku

Yang namanya guru peranannya sangat penting dalam keberhasilan proses belajar mengajar.

Seorang siswa sekolah dasar yang mendapat pelajaran pada saat jam belajar di sekolah, belum tentu apa yang di terima langsung dapat dipahami.

Agar anaknya dapat lebih paham menerima pelajaran tertentu, orang tua tidak segan mengantarkan anaknya yang sekolah SD , ikuti les di luar jam belajar di sekolah.
Dalam mengikuti les baik ke lembaga bimbel yang sudah punya branding seperti Primagama, Ganensha atau ke guru perorangan , mereka juga mengeluarkan biaya untuk honor guru lesnya.

Di sekolah siswa SD dibimbing langsung oleh guru bahkan dengan buku sebagai alat penunjang kelancaran / keberhasilan belajar.

Proses pembelajaran ilmu di sekolah identik proses ta'lim pada kajian umat muslim.

Belajar ilmu agama dengan berpedoman kepada Qur'an dan Sunah (hadits) juga memerlukan bimbingan dari seorang pendamping/guru disamping kitab pegangan Quran dan Hadits.

Cara menerima ilmu yang dilakukan umat Islam akhir-akhir ini semakin ragam caranya seiring dengan perkembangan IT (Technologi Informasi). Cukup dengan buku bahkan kini dengan HP dimanjakan dengan group-group di media sosial, dengan mudahnya menerima materi ilmu agama tanpa hadirnya sosok manusia yang mendampingi.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam aktifitas ta'lim (pembelajaran) Qur'an & Sunah (hadits) :

  • Siapa sosok penyampai ilmu agama. Jadi tidak berhenti pada kitab Qur'an, hadits, buku-buku dan media lainnya. Penyampai ilmu agama adalah benda hidup bukan benda mati. Jika ada sesuatu yang belum jelas dapat bertanya untuk mendapat keterangan lebih lanjut. Siswa sekolah yang sudah memiliki berbagai macam buku, karena belum jelas datang ikuti les kepada seorang guru, mentor.
  • Media apa yang digunakan. Menelusuri syariatnya cara mengaji para sohabat kepada Rosulullohi Saw adalah dengan cara tasma'un / kalian mendengarkan. Pada saat Rosulullohi Saw mengajarkan kepada para sohabat belum ada media pembelajaran seperti buku, muskhaf kitab apa lagi HP. Sehingga sahabat langsung berjumpa, mendengar dan melihat Rosulullohi Saw beramal ibadah. Pada masa itu banyak para sohabat yang menyimpai ilmu baik ayat Qur'an atau Hadits, dalam hapalan. Utk masa sekarang sulit jika umat Islam dalam menyimpan ilmu cukup dengan mengandalkan hapalan. Itulah pentingnya alat bantu media pembelajaran.
 Siapa Gurumu.
Seorang siswa ketika ditanya tentang gurunya, maka dia dapat menunjukkan seseorang beserta namanya.

Sunday, September 23, 2018

Kesan dan Pesan

Seseorang yang telah menikmati kuliner yang dirasakan nikmat dengan selera khas, dengan sendirinya akan cerita kepada temannya. Tapi kalau kuliner yang dirasakan tidak berkesan bahkan kurang memuaskan, maka ceritanya membuat orang lain tidak ingin mengikuti. Entah dengan bahasa dan redaksi seperti apa, meskipun bahasa dan redaksi tidak tertata yang terungkap dari dalam hatinya.

Dari berbagai kegiatan di masyarakat yang dilakukan Bimbel Duainvesta, khususnya di bidang religi dengan memasyarakatkan Metode Ekutubu, mendapat respon yang beragam dari mereka yang langsung terjun ikut mempraktekkan metode yang dirumuskan dari hasil kajian selama 27 tahun tersebut.

Baca lanjutannya 

Tuesday, August 28, 2018

Ini Hasil FAS KKN Ds.Kradenan

Lyta, Tasya dan Damar
" Festifal Anak Sholih (FAS) ini bertujuan untuk menguatkan silaturkhim remaja muslim antar dusun, meningkatkan kreativitas dan motivasi anak-anak dan remaja Desa Kradenan dlm bidang keagamaan " Demikian penjelasan Ahmad Syahid ketua panitia FAS yang dijumpai di lokasi festifal, komplek Masjid Al-Musyahidin Dsn.Kradenan Selatan Desa Kradenan, Kec.Srumbung, Kab.Magelang, Jawa Tengah, Ahad 26 Agustus 2018.
FAS dengan tema " Mewujudkan Generasi Religius dan Kreatif"


Penggagas even ini adalah kepanitian yang berjumlah 40 mahasiswa Univ.Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta yang menggelar acara bagian dari KKN Angkatan ke-96 di Desa Kradenan selama dua bulan.
Ahmad Syahid Ketua Panitia FAS

Dalam sambutannya Kepala Desa Kradenan Bp.Tony Miftakhul Afwan, menyatakan sangat salut dengan kegiatan yang diprakarsai mahasiswa KKN. Telah dapat menggugah semangat fas tabiqul khoirot di kalangan anak-anak dan remaja se Desa Kradenan. Harapannya ke depan dapat ditindaklanjuti diadakan kegiatan serupa secara berkala.

Dimeriahkan dengan seni hadroh dari Dsn.Krageman sebelum pembukaan. Beberapa anak-anak dan remaja nampak antusias mengikuti lomba. Dengan berbagai asesoris cabang lomba fashion show rupanya yang paling banyak menyedot perhatian khalayak. Dengan gayanya yang khas anak-anak berjalan layaknya di atas karpet merah ;)

KKN kali ini berjumlah 16 kelompok,posko menempati 16 dusun dengan 10 mahasiswa masing-masing kelompok. Telah banyak memberikan berbagai pelatihan ketrampilan kepada masyarakat dan mewujudkan kerjasama dengan muda-mudi dusun termasuk berbagai lomba dusun dalam rangka HUT RI ke-73.

Take and Give

Kuliah Kerja Nyata merupakan salah satu butir dari Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu bidang pengabdian masyarakat. Bagaimana mahasiswa mendapatkan mata kuliah di kampus untuk dapat diaplikasikan dalam dunia nyata di tengah-tengah masyarakat.

Kehadiran mahasiswa KKN di masyarakat selama dua bulan benar-benar terasa kesannya bagi warga masyarakat. Interaksi yang sangat akrab dan dekat karena mereka tinggal di perumahan penduduk. Warga masyarakat dari usia dini, remaja, muda-mudi hingga orang tua merasa senang menyambut kehadiran mahasiswa seolah menemukan kembali saudaranya yang lama berpisah.

Bagi mahasiswa juga merasakan suasana kehidupan perkampungan yang hangat dan ramah. Banyak hal yang dapat dipetik dari cara masyarakat menjalani kehidupan yang kental dengan semangat gotong royong dan rasa persaudaraan.

Selamat Jalan KKN

Dua bulan berlalu, tidak terasa. Besuk Jumat, sesuai jadwal 31 Agustus 2018 secara serempak 16 kelompok KKN akan cabut dari Desa Kradenan. 

Selamat jalan mas dan mbak mahasiswa KKN. Terimakasih jasamu selama di desa kami sangat bermanfaat.

Kami akan selalu merindukanmu. Selamat melanjutkan studi, semoga sukses apa yang dicita-citakan.

اللهم أمين

Lampiran hasil kejuaraan pemenang 1, 2 dan 3 dari enam cabang selengkapnya sebagai berikut:



Tuesday, July 31, 2018

Tahlilan - Yasinan


Assalamualaikum wr wb.
Mhn maaf pak ustd mengganggu mau tanya, sy sdh biasa ikut  yasinan tahlillan tp ini sy lakukan yg sama sekali blm tau ilmunya. Stlh sy msk group tsb baru tau acara yasinan sprti itu dan tahlillan sprt itu apakah ini termasuk perbuatan yg sia2 dan menambah dosa

Bismillah
Kalau slh 1 klarga ada yg meninggal trs kita mengundang kerabat utk membantu mendoakan dan membacakan yasin dan tahlil sy minta dasar quran dan hadisnya pak ustd,
Trs yg ga memakai ritual tersebut dsr quran hadist nya bagaimana

Mendapat pertanyaan lewat japri dari peserta group. Dua pertanyaan masih seputar tema yang sama.

Saudara2ku,
Dua pertanyaan yang diajukan tersebut rupanya menyoal kebiasaan yang sudah diikuti sebelumnya. Seiring bertambahnya informasi dan pengetahuan yang didapatkan dari mengikuti sebuah kajian, akhirnya merasakan adanya perbedaan antara informasi yang didapat dengan kebiasaan amalan sebelumnya dihadapi.

Jika ada pertanyaan atau perselisihan soal agama maka petunjuk dari Alloh Swt dalam alQur'an agar mengembalikan kepada Alloh Swt (membuka Alqurannya) dan mengembalikan Rosulullohi Saw (buka haditsnya).

Kegiatan "Yasinan" sudah diamalkan masyarakat terkait malam tertentu, atau ditujukan untuk keperluan tertentu seperti mengirim pahalanya untuk leluhur yang sudah meninggal dunia. Di kampung seputar saya juga sudah menjadi kebiasaan/tradisi. Ada juga yang membaca surah Yasin dengan hitungan tertentu.
Sedangkan "Tahlilan" biasanya adalah kegiatan secara berjamaah dipimpin Pak Kaum (istilah di kampung saya) membaca urutan dari alfatikhah dan seterusnya. Juga dilaksanakan mulai hari pertama hingga ke tujuh harinya. Setelah itu pada hari ke 40, 100, setahun, dua tahun dan "ngentek".

Apakah amalan tersebut ada perintah dan tuntunan atao contoh dari Rosulullohi Saw ?
   
Secara garis besar mengamati dua pertanyaan di atas, ada beberapa point sebagai berikut :

  • Pedoman sebagai dasar bagi seorang muslim dalam berilmu, berucap , bersikap berkeyakinan hingga diamalkan yaitu dua pusaka peninggalan Rosulullohi Saw. Dengan sabdanya yang diriwayatkan oleh Imam malik “ Telah aku tinggalkan di kalangan kalian dua perkara, kalian tidak akan tersesat  selama berpegang teguh dengan keduanya yaitu Kitabillah (Al-qur’an ) dan Sunah (tuntunan nabi dlm hadits) ”.

  • Kitab Qur’an dan Kitab Hadits sebagai dasar pedoman berkeyakinan dan beramal, umat Islam perlu benar2 Memiliki dan memahaminya dan dikaji secara seksama.

  • Selama mengikuti kajian agar senantiasa berhati2, tidak gegabah memberikan penilaian terhadap suatu amalan yang sudah biasa diamalkan oleh sesama muslim yang mempunyai perbedaan keyakinan.

  • Seorang muslim diingatkan oleh Alloh Swt dalam Qur’an Surah Al-Isro’ (36) :17 “ Dan janganlah kalian ikuti apa2 yang kalian tiada ilmu tentangnya, sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati , semua akan ditanya (pertanggungjawaban di akhirat)”. Dengan ayat itu kita tidak disuruh mengikuti dan mengamalkan jika belum benar2 tahu , jelas sumber dalilnya di dalam Qur’an atau Hadits.

  • Dalam menerima ilmu agama ada ketentuannya sendiri. Ada tiga hal yang membuat Alloh Swt benci, di antaranya adalah menerima ilmu dengan “qila wa qola” yaitu “dikatakan dan katanya”. Menerima informasi hanya berdasarkan katanya si fulan, tidak jelas sumber dasarnya dari Qur’an atau Hadits.

·        Untuk pertanyaan di atas soal Yasinan , Tahlilan yang selama ini diamalkan oleh sebagian masyarakat muslim, barangkali mereka sudah mengkaji menemukan dasar sumbernya di Qur'an atau di Hadits. Hal itu menjadi tanggungjawaban mereka di hadapan Alloh Swt. Kalau kita belum tahu melihat sendiri dalilnya tidak perlu ikut mengamalkan, namun tetap menghargai dan menghormati saudara-2 kita yang meyakini dan mengamalkan.

a   Disini pentingnya terus mengkaji ilmu agama dengan memiliki pegangan Kitab Quran dan Hadits. Terus menjaga kerukunan dan meningkatkan toleransi  saling menghormati kepada sesama muslim yang berbeda pendapat dan keyakinannya.

     Baca juga :

 Keterbatasan Syafaat

Tidak Dapat Ampunan


 



Persiapan Gelar Budaya Desa Kradenan 2024

Ngreksa Budaya Anggayuhing Kamulyan . Demikian tema yang diusung gelar budaya desa Kradenan Kec Srumbung 2024. Budaya adalah cara kehidupan ...