Wednesday, September 25, 2019

Bulghotun (Bag.4 dari 6 Artikel Syarat Cari Ilmu)

Bulghotun
asal kata

 بَلَغَ

sampai.
Bulghotun , yang membuat sampainya sesuatu berhasil kepada tujuan.
Boleh saja diartikan bekal. Namun untuk sampainya perjalanan kepada tujuan yang diinginkan maka selain bekal (zadan) juga route perjalanannya itu sendiri (rokhilah).


Surah Almaidah [5]:48. Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian  terhadap kitab-kitab yang lain itu. Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang telah Alloh turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan (syir'atan) dan jalan yang terang (minhaja). Sekiranya Alloh menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Alloh-lah kembali kamu semuanya, maka Alloh akan menceritakan kepadamu apa yang kalian telah memperselisihkannya.

Anak Adam mengikuti bapaknya dilepaskan bertebaran di atas bumi kemudian pada saatnya kelak ingin kembali ke sisi Alloh Swt di akhirat , adalah Perjalanan panjang yang sangat melelahkan.
 
Misi perjalanan manusia dapat mencapai tempat yang mulia, rumah abadi dan taman yang indah di akhirat, jika membawa syariat (amalan dengan aturan) dan menempuh jalan (minhaja) yang telah ditentukan di dalam Alqur'an dan Sunah (tuntunan Rosulullohi Saw) dalam hadits.

Bekal Pertama

Golek Banyu Pikulan Warih

Peribahasa Bahasa Jawa, artinya mencari air (dengan wadah besar) dengan memikul atau membawa bekal warih (air minum dalam wadah kecil).
Pada masa dulu di mana belum banyak sumur dibuat, ketika mencari air untuk konsumsi terkadang harus dengan menempuh jalan yang jauh. Saat berangkat itulah juga membawa bekal air matang untuk diminum.

Mencari ilmu sesuai dengan judul di atas juga harus punya bekal.

Bekal ilmu pertama adalah bekal untuk memperoleh ilmu ke dua.
Bekal ilmu yang pertama artinya cara mencari ilmu itu sendiri. Dengan kata lain mencari ilmu itu ya ada ilmunya.
Rosulullohi Saw telah memberi contoh prakteknya mencari ilmu. Praktek tersebut diabadikan dalam hadits Abu Dawud dan sudah dirangkum dalam LPM.36 KTH.


Pembahasan LPM Kajian no.36 : Mengikuti Cara Mengaji Sobahat & Rosul

Mengapa mencari ilmu Qur'an dan Hadits harus pakai ilmu ?

Karena meski bukunya sama, namun dengan cara belajar yang berbeda maka tentu hasilnya pun berbeda.

Bekal Kedua
Bekal berupa biaya. Jaman sekarang segala kegiatan memerlukan dukungan biaya. Ingin mengkaji ilmu selain biaya untuk membeli kitab, alat tulis , ke suatu tempat tertentu dengan jarak beberapa puluh meter atau kilometer juga menggunakan biaya transportasi.

  



Tuesday, September 24, 2019

Ishtibarun (Bag.3 dari 6 Artikel Syarat Cari Ilmu)


✅ Ishtibarun

إصطبارٌ

asal kata dasar
صبر

Sedangkan kata benda jama' nya
الصابرين
org² yg sobar.

Syarat memperoleh ilmu termasuk harus sobar.

Terlebih mencari ilmu menuju hidayah Alloh ( shirotol mustaqim = jln yg benar) sdh pasti ada ujian, kendala.

Iblish yg sdh diancam masuk neraka tidak tinggal diam. Dia berikrar ingin mengajak anak Adam sebanyak mungkin untuk masuk neraka.
Setiap jalan menuju surga iblis menghalangi.

7.Al-A'rāf : 16

قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ

(Iblis) berkata "Karena Engkau telah menyesatkan aku, mk sungguh aku akan menghalangi mereka (anak turun Adam) dari jalan-Mu yang benar"

Iblis , syetan datang kepada manusia bukan dalam wujud aslinya, namun mengajak qorin atau bala tentaranya yaitu manusia yang melenceng dari ingat kepada Alloh.

43.Az-Zukhruf : 36

وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَٰنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ

Dan barang siapa yang berpaling dari peringatan Alloh Yang Maha Pengasih (Al-Qur'an), maka Kami gandengkan dengan setan dan menjadi teman karibnya.

43.Az-Zukhruf : 37

وَإِنَّهُمْ لَيَصُدُّونَهُمْ عَنِ السَّبِيلِ وَيَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ مُهْتَدُونَ

Dan sungguh, mereka (setan+temannya) benar-benar menghalang-halangi dari jalan yang benar (sabiilillah), dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk.

Manusia yang mnjadi bala tentara syetan tugasnya menghalangi-membenci-memusuhi setiap orang yg akan berjalan menuju jalan keselamatan. Bisa jadi kelakuannya memfitnah, mnghasut, memutarbalikkan fakta, menghembuskan isu negatif dll.

Hal tersebut bisa jadi sebagai cobaan dan ujian yg besar bagi hamba Alloh.

Dgn memahami hal ini, maka para pencari ilmu hendaknya tetap sobar (tdk terpengaruh) dan tetap istiqomah (konsisten).

Selain kendala dari faktor luar, ada juga hambatan dari dalam diri sendiri. Perasaan sudah benar, sdh cukup, rasa malas dll.

Sabar, luas penjabarannya. Termasuk kendala yang dapat terjadi di setiap waktu akan berangkat mengaji.
Jumlah teman mengaji yg awalnya banyak 👳‍♀👲🕵💂👮,
🧕👮‍♀🕵👩‍💼👩‍⚖, seiring jalannya waktu peserta semakin sedikit 🧕👩‍🔬 👨‍🦳
bisa jadi membuat seorang menjadi malas, kurang semangat.

Nah, penting dipahami bahwa beribadah diawali dgn mncari ilmu, itu kebutuhan sendiri.
Ketika datang ke dunia, lahir dari rahim seorang ibu keadaannya sendiri.
Saat dipanggil menghadap Alloh Swt pun juga sendiri-sendiri, hanya bekal amal yg dilandasi iman itu yg menemani.

Menghadap Alloh Swt sendiri-² sebagaimana saat dilahirkan, lalu kenapa beribadah yang merupakan kebutuhan pribadi harus nunggu temannya ? 🤷‍♂

Dgn sobar dan terus istiqomah, semoga qt ditunjukkan dan ditetapkan dlm hidayah Alloh Swt.

Baca juga : 

 

 

Monday, September 23, 2019

Khirshun (Bag.2 dari 6 Artikel Syarat Cari Ilmu)

✅ Khirshun

حِرْصًا
Haus.

Sebagaimana sudahh didokumentasi di KTH LPM.35 khirson fii 'ilmin
haus dlm ilmu, merupakan bagian dari kekuatan mental yang berpengaruh positif terhadap jalannya aktivitas.

Seseorang yg menaruh minat tinggi terhadap hal tertentu, dia akan bersungguh-sungguh mengorganisir tenaga, waktu, pikiran dan biaya agar apa yg dilakukan dapat berjalan dgn lancar.

Seperti orang yg punya hobby mancing 🎣(asal jgn mancing² masalah) tentunya
atau off road 🚜,
out door sport , wall climbing 🧗‍♀ (panjat tembok, bukan tembok tetangga)🙈😛

Kegemarannya sudah mnjadi hobby yang dilakukan dengan intensitas dan waktu berkala, bagian dari hidupnya. Mereka merasakan kepuasan batin setelah melakukannya.

Mengkaji Qur'an dan Hadits dengan berkumpul menambah saudara, belajar dari membaca, hingga artamita (arti kata demi kata) dilengkapi dgn albayinah /keterangan yg menyertainya, juga dapat dijadikan hobby baru.

Segala yg telah dikeluarkan baik tenaga, waktu, ide pemikiran dan biaya tdk akan sia-sia, apapun yang telah dibelanjakan di jalan Alloh Swt mndapatkan ganti dan pahala yang berlipat di sisiNYA.

Bagi yang sudah mnjadikan mengaji sebagai hobby, mereka juga punya kebahagiaan dan kepuasan batin tersendiri.

Jika beberapa waktu tdk mndapat ilmu tambahan atau tadabur (nderes) ibarat tanaman yang akan kekeringan, merindukan siraman air. Siraman rokhani dari hikmah Qur'an dan Hadits yg dicintainya.

Nah, tips agar meningkatkan rasa haus dlm ilmu, tanamkan rasa ingin tau yg besar.


Memang sudah tersedia di toko atau apotik "obat nafsu makan" sayangnya hingga sekarang belum dutemukan "obat nafsu mengaji".

Karena itu maka "paksakan diri" pelajari KTH baik versi audi maupun visualnya. Setelah mengkaji beberapa dalil dengan syarat benar-benar dihayati insyaAlloh akan meningkatkan adrenalin khirson fii 'ilmin.
Harapannya dgn khirson fii ilmi mk insyaAlloh diri kita lebih mudah terbimbing di jln Alloh Swt (sabiilillah).


Khirshon, minat yg besar dpt meningkatkan kecepatan dan kepahaman seseorang dalam mewadahi hikmah dalam hati.
Ibarat orang yang haus kepingin minum atau orang lapar ingin makan.

Jalan mendapatkan keselamatan hidup, dekat dengan Alloh Swt , Sang pemberi kebahagiaan abadi di akhirat nanti.

اللهم آمين

Baca juga : 

Saturday, September 21, 2019

Daka'un (Bag.1 dari 6 Artikel Syarat Cari Ilmu)


✅ Daka-un
Yaitu cerdas.
Syarat pertama untuk jadi orang paham, mantab ilmu agamanya (Qur'an Hadits) adalah kecerdasan.

Ini bukan dalam arti cerdas dari aspek brain yg punya IQ diatas 130.
Kalau sekolah nilai mathématique nya 95-100.
Kalau kuliah IP 3,9 cumlaude, oh bukan itu.

Tapi ikut pemahaman sebagaimana tafsir dari Rosulullohi Saw yang telah dimuat dan diabadikan pada Kitab Ta'siisul Himmah (KTH) LPM.22. Orang yang cerdas menurut Rosululohi Saw yaitu alkaysu.

Santri artamita yang sudah pada khatam baik yang ikut kajian darat atau yang mengikuti program KBPJJ (Kajian Berbasic Pesantren Jarak Jauh) melalui online, insyaAlloh masih pada ingat bukan ?

Orang cerdas adalah orang yang mengoreksi diri dan melakukan persiapan bekal amal untuk setelah kematian.



Pola pikir (mind set) begini akan mempunyai minat dan perhatian yang tinggi sehingga dapat menangkap materi kajian, karena ada dorongan dalam jiwanya.
Merasa , meyakini dan menghayati bahwa urusan mengaji Qur'an dan Hadits menentukan nasib yang akan dihadapi sesaat ketika ditinggalkan sendirian di dalam kubur. Terlebih urusan selanjutnya , prosesi hisaban di padang mahsar, hingga final masuk surga apa neraka.

Jadi Dakaun di atas bukan bakat atau kecerdasan otak namun cenderung kesungguhan (temen) dlm mnerima pelajaran dari Qur'an dan Hadits yg disampaikan.

Tuesday, August 27, 2019

Tepo Seliro, Mengganggu Tetangga


“ Enten boten ayat Alqur’an yang melarang mendzolimi tetangga ?”. Demikian pertanyaan yang masuk lewat japri WA dari seorang rekan yang cukup lama kenal.
Setelah saya respon untuk lebih memberi penjelasan secara lebih spesifik atau peristiwa yang dialaminya.
“ Mengganggu tetangga dengan music maupun ngaji pada waktu petang dan juga saat-saat sholat ” lanjutnya.


Mari kita telaah dalil sehubungan dengan sikap hubungan dengan tetangga.
Berikut hadits sabda Rosulullohi Saw yang diriwayatkan oleh Abu Huroiroh dan dihimpun oleh Imam Bukhori.
“Barangsiapa beriman kepada Alloh dan hari akhir maka jangan menyakiti tetangganya, dan barangsiapa yang beriman kepada Alloh dan hari akhir maka hendaklah memuliakan tamunya dan barangsiapa yang beriman kepada Alloh dan hari akhir maka berkatalah yang baik atau diam ”.
Hadits ini juga dapat dijumpai di KItabul Adab hal 51 fii Mukhtarul Adilah.

Ada tiga point yang mana Rosulullohi Saw mengkaitkan dengan keimanan kepada Alloh Swt dan hari akhir. Pertanda urusan yang sangat penting.
Tiga point tersebut adalah jangan menyakiti tetangga kemudian memuliakan tamu dan berkata yang baik atau diam. JIka tiga hal tersebut tidak diindahkan, berarti keimanan kepada Alloh dan hari akhir dipertanyakan.
Pada hadits lain juga disebutkan bahwa setiap indifidu insan beriman agar mempunyai akhlakul karimah.
Bahkan berbuat baik kepada tetangga disebut oleh Alloh Swt dalam Kitab Suci Alqur,an surah Annisa [4]:36 Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri ”.

Tepo seliro

Tenggang rasa bahasa Jawanya tepo seliro (ditepakke awake dhewe). Artinya apa yang akan kita lakukan sesuatu hendaklah dipikir terlebih dulu akibatnya. Bagaimana jika kita yang mendapat perlakuan tersebut. Contoh : jika kita tidak suka dicubit ya jangan menyubit orang lain. Tidak suka diganggu ya jangan mengganggu orang lain. 

Sehubungan dengan pertanyaan di atas, semestinya tetangga tersebut menerapkan Tenggang Rasa.
Sekalipun yang dikumandangan adalah urusan ibadah, sepatutnya juga melihat situasi dan kondisi. Banyak tetangga di kanan-kiri masjid, terganggu apa tidak. Ibadah adalah urusan yang mulia namun jika pembawaan kurang bijaksana boleh jadi justru dapat memperburuk citra ibadah itu sendiri.

Fungsi dari speaker adalah sebagai penanda bahwa adzan sudah dikumandangkan di masjid/mushola. Sehingga warga sekitar yang muslim akan ikut sholat berjamaah segera bergegas menuju masjid. 
Dengan adzan menggunakan speaker tentu radius pendengarannya lebih jauh dibanding tidak menggunakan pengeras suara.

Dlam suatu komunitas masyarakat belum tentu semua beragama Islam. Sesama umat muslim juga belum tentu punya kepahaman dan keyakinan yang sama. Di sini pentingnya umat Islam selalu memperbanyak ilmu dengan mengkaji dalil dari Alqur’an dan Sunah (hadits).Karena semua urusan sudah ada sumber petunjuknya yang sepatutnya dijadikan pedoman hidup orang beriman.

Ilmu , Batasannya Apa ?

Di era informasi akhir-akhir ini dunia  medsos menyedot banyak perhatian. Salah satu aplikan yang paling populer yaitu WhatAps. Piranti luna...