Monday, August 1, 2016

Pembahasan LPM Kajian no.31 : Penyampai Amanah Rosulullohi SAW













Klik image di atas untuk memperbesar

Qola Rosulullohi SAW " bal-lighu 'anni walau ayatan wa khaditsu 'an Bani Isroil laa kharoja. wa man kadhaba 'alaya muta'ammidan fal yatabawa' maq'adahu minannari"

Bersabda Rosulullohi SAW menyampaikanlah kamu sekialian dariku walaupun satu ayat, dan ceritakalah dari Bani Isroil tidak berdosa. dan barangsiapa berdusta atasnamaku maka menempatilah tempat duduknya dari neraka.

Pada hadits ini Rosulullohi SAW menyeru kepada siapa saja supaya menyampaikan ilmu agama walaupun hanya satu ayat. Untuk menjadi mubaligh -sebutan orang yang menyampaikan ilmu agama-tidak harus punya ilmu banyak terlebih dulu.
Sebagaimana yang tersurat pada QS.At-Takhrim (66);6 " Hai orang-orang beriman jagalah diri kamu dan keluargamu dari api neraka..........." Apa yang dimiliki dari pengetahuan agama segeralah ajak keluargamu bersama-sama berupaya mengindahkan perintah Alloh SWT agar terjaga dari api neraka.

Seruan Alloh SWT pada ayat tersebut jagalah diri kamu dan keluargamu, berarti bersama-sama, bukannya kemudian.

Berda'wah meskipun dengan satu ayat juga mengandung arti tidak harus sempurna lebih dulu bagi yang akan melakukan dakwah. Selain sifat manusia tidak ada yang sempurna, justru sambil berjalannya waktu dengan mengajak itu dampaknya positif. Orang yang sudah mengajak maka dalam dirinya timbul upaya untuk menyesuaikan dengan apa yang telah diucapkan. Berdakwah untuk sendiri lebih dulu tentunya.

Jika mendengar hadits di atas kemudian kita tergerak hati untuk menyampaikan ilmu agama meskipun baru satu ayat berarti kita menyampaikan amanah dari Rsoulullohi SAW. Semoga dengan demikian kita disaksikan menjadi umatnya yang mencintai sunah/tuntunannya, insyaAlloh.

Kemudian kalimat berikutnya dan ceritakanlah kisah-kisah Bani Isroil. Anak turun Nabi Ya'kub yang kemudian tersohor dengan julukan Bani Isroil, mempunyai banyak kisah yang dapat dipetik hikmahnya sebagai peringatan bagi kaum muslimin. Rosulullohi SAW memperbolehkan untuk disampaikan juga.Tidak dosa.

Dan barangsiapa berdusta atasnama rosul dengan sengaja maka dipersilahkan menempati tempat duduk di neraka.
Ilmu agama sebagai dasar keyakinan hingga pengamalan sudah baku dan pada jaman sekarang sudah terbukukan rapih. Cara mengaji untuk mendapatkan pengertian yang terhimpun dalam Kitabillahi dan Sunah(hadits) Nabi, sudah ada ketentuannya.
Pengertian yang Rosulullohi SAW ajarkan kepada para sohabatnya waktu itu menjadi tolak ukur nilai ajaran yang murni. Kita sekarang sangat bersyukur dapat menjumpai kitab hadits sohih. Kitab yang sudah diakui kesohihannya oleh ulama sedunia sekurang-kurangnya ada enam kitab yang disebut kutubusita atau kitab yang enam. Bukhori, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Nasai.  

Semanjak jaman Rosulullohi SAW hingga akhir jaman kelak siapapun boleh menyampaikan ajaran agama Islam sebagai aktivitas dakwah, yang benar-benar bersumber kepada Kitabillah dan Sunah (hadits) nabi.
.
Jika ada diantara para penyeru dakwah atau siapapun yang menyampaikan suatu nilai ajaran dan kenyataan tidak terdapat dalam ajaran rosul namun mengatasnamakan dari rosul berarti orang telah berdusta atasnama rosul. Orang tersebut dipersilahkan masuk neraka saja. Karena dia telah mengada-ada sehingga mencoreng ajaran Islam yang asli. Maka pantas balasan yang setimpal dia rasakan.



Thursday, July 21, 2016

Pembahasan LPM Kajian no.30 : Mempermudah Kontrol Kepemilikan Ilmu Agama











Klik image di atas untuk memperjelas

Qola Rosulullohi SAW yaummul qouma aq'rouhum li kitabillah.....fa a'lamuhum bi sunnah.

Bersabda Rosulullohi SAW mengimami kaum lebih pandainya mereka membaca kitabillah......maka lebih banyak mengetahui mereka dengan hadits. 
Hadits Riwayat Nasa'i.

Hadits di atas merupakan petunjuk dari Rosulullohi SAW dalam pemilihan siapa diantara kaum muslimin yang paling berhak menjadi imam.

Kalau aslinya hadits lebih panjang, namun di sini disingkat yang intinya saja sebagaimana judul postingan.
Prioritas pertama sabda nabi yang paling berhak mengimami sholat jamaah adalah yang paling baik bacaan Alqurannya.
Kalau imam bacaannya baik, benar sesuai hukum-hukum tajwid, suaranya enak didengar berarti barokah buat dirinya dan jamaah yang menjadi makmumnya.

Yang dimaksud bacaan baik dan benar itu paling tidak memenuhi empat kriteria.

A. Makhrojul khuruf yaitu tempat keluarnya huruf.
Semua huruf hijaiyah yang berjumlah 28 masing-masing mempunyai cirikas yang berbeda satu dengan lainnya.
Tempat mengeluarkan huruf dalam mulut harus diusahakan tepat. Karena beda mengucapkan maka boleh jadi artinya juga berbeda.

B. Panjang pendek bacaan yaitu hukum mad.
Panjang pendek bacaan juga penting untuk diperhatikan. Salah dalam melafadzkan panjang pendeknya juga dapat mempengaruhi artinya.

C.Hukum tajwid ; mendengung,jelas, samar dll.
Karena pentingnya mendengungkan ini sampai Rosulullohi SAW bersabda " barangsiapa tidak mendengungkan maka bukan golongan saya" 
Teori bacaan alquran dapat dipelajari dengan hukum tajwid.

D.Kelancaran.
Setelah dasar teori dan prakteknya benar sesuai dengan ketentuan hukum tajwid, maka yang selanjutnya perlu dibiasakan adalah memperbanyak membaca alquran. Supaya bacaannya baik, benar dan lancar. Sebagaimana bahasa Inggris, kebiasaan melafadhkan pada lisan merupakan salah satu faktor penting untuk kelancaran bacaan. 


Kemudian prioritas kedua (tidak ditampilkan ....
<fa in kanuu filqiroati sawaan fa aq'damuhum fil hij'roti>
maka jika ada mereka dalam bacaan sama maka yang lebih dahulu diantara mereka hijrahnya. Kebetulan nominasi nama-nama kandidat yang akan dijadikan imam sholat berjamaah dalam kemampuan baca qurannya sama, mungkin beda tipis sehingga sulit ditentukan. Maka cari mana yang lebih dulu insafnya ke dalam Islam.

kemudian <fa in kanuu fil hij'roti sawaan fa a'lamuhum bi sunah>

maka jika ada mereka dalam hijrohnya sama, maka yang lebih tahu di antara mereka terhadap sunah/hadits.

Keterangan dari potongan hadits di atas, jika waktu hijrah atau insafnya ke dalam Islam juga bersamaan maka siapa yang lebih banyak tahu hadits itulah yang menjadi imam sholat.

Kepemilikan ilmu agama baik alquran atau hadits yang ditandai dengan memiliki muskhaf dan sebanyak mana yang telah dikaji mempunyai peranan penting dalam melaksanakan pemilihan imam sholat berjamaah di kalangan umat muslim. 

Saudara-saudaraku, sholat sebagaimana mengaji ilmu agama adalah amal sholih. Amalan yang didasari oleh niyat beribadah untuk mendapat rohmat dan ridhoNYA.

Mencari ilmu agama jika dilaksanakan sesuai dengan kaidah sebagaimana yang Rosulullohi SAW praktekkan bersama para sohabat insyaAlloh barokah (katsrotul khoir=banyak kebaikannya).

Sebagaimana model kajian yang telah dipraktekkan di majelis ta'lim kami sejak 1992 hingga sekarang membuahkan hasil yang barokah.
Intisarinya kemudian saya terbitkan bukunya yaitu metode ektubu meliputi empat langkah. Dalam buku itu saya uraikan 4M-LS. Memiliki, mengartikan, memahami dan mengingat.

Jika pada komunitas umat Islam paling kecil seperti surau, kemudian dilterapkan system 4M-LS di atas insyaAlloh mudah untuk mencari siapa yang layak menjadi imam sholat berjamaah.

Tentunya semua umat mempunyai niyat dan kesungguhan untuk sama-sama menghidupkan sunah tuntunan Rosulallohi SAW. Setelah diadakan pemilihan menggunakan kriteria di atas, semuanya supaya ridho. Ditunjuk menjadi imam sholat adalah amanah, termasuk jabatan kepengurusan ta'mir lainnya.

Jangan salah niyat ingin dipuji, atau sebaliknya takut menjalankan amanah karena merasa kecil, merasa tidak mampu.
Jika menetapi peranan kepengurusan ta'mir itu atas dasar pemberian dan dijalani dengan niyat karena Alloh semata insyaAlloh akan dimudahkan dan ditolong oleh Alloh. Tetapi jika atas permintaan sendiri didasari bukan niyat karena Alloh, mungkin keinginan yang tersembunyi ( syahwatan khofiyah) maka akan diberatkan oleh Alloh dan tidak akan diberatkan.
    



 

Monday, July 11, 2016

Pembahasan LPM Kajian no.29 : Setiap Manusia Diminta Pertanggungjawaban













Klik image di atas untuk memperbesar

Anna Rosulallohi SAW qola alaa kul-lukum ro'in wa kul-lukum mas-ulun 'an ro'iatihi , fal imam al-ladzii 'alan naasi ro'in wa huwa mas-ulun 'an ro'iyatihi, wa rojulun ro'in 'ala ahli baitihi wa huwa mas-ulun 'an ro'iyatihi...al-hadits

Sesungguhnya Rosulallohi SAW bersabda ingatlah setiap kamu adalah penggembala dan setiap diri kamu ditanya dari gembalaannya, maka imam (yg mana) atas manusia sebagai penggembala dan dia ditanya dari gembalaannya, dan seorang laki-laki adalah penggembala atas penghuni rumahnya dan dia akan ditanya dari gembalaannya.

Gambaran bahwa rumah tangga ibarat bahtera ada benarnya.
Kalau gambaran nakoda terlalu besar, ya gambaran lain seorang laki-laki pemimpin rumah tangga ibarat pengemudi mobil.
Untuk dapat mencapai tujuan dengan selamat dibutuhkan beberapa persyaratan. Dalam mobil itu disamping pengemudi duduk seorang kernet. Tugasnya membantu pengemudi bersama-sama berupaya agar semua penumpang dalam mobil dapat selamat sampai tujuan.


Dalam hadits di atas setiap orang diminta pertanggungjawaban maksudnya di akhirat kelak.
Setiap kalian adalah penggembala, sesuai tingkatannya.

Seorang imam atau pemimpin umat menggembala umatnya mengarahkan menasihati juga diminta pertanggungjawaban.
Seorang suami juga ditanya bagaimana membina istri dan anaknya dalam rumah tangga.

Istri juga demikian ditanya tentang bagaimana mengurus rumahtangganya membantu suami membina anak-anaknya.

Bahkan di hadits lain seorang pelayanpun ditanyakan tentang bagaimana melaksanakan amanah dari Alloh SWT juga amanah atasannya.

Nah untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik tentu harus tahu iltmunya.

Maka dengan belajar mengaji melalui blog ini diharapkan bisa paham dan mengerti hak dan kewajiban agar dapat menjalankan tudas dengan benar dan kelak dapat lolos dari hisaban amal.

Seorang pengemudi harus tahu mana tempat yang akan dituju, bagaimana route perjalanannya tentu juga harus tahu teknik mengemudi mobil, karena keselamatan seluruh penumpan ada di tangannya.

Friday, July 1, 2016

Pembahasan LPM Kajian no.28 : Ingin Mendapat Nasihat Rosululloh SAW












Ketik image di atas untuk memperjelas
'An Abi Huroiroh 'an Rosulillahi SAW qola innadiina nasihat innadina nasihat innadina nasihat qolu li man ya Rosulalloh ? qola lillahi wa li kitabihi wa li rosulihi wa li a-immatil muslimin wa 'ammatihim.

Dari Abi Huroiroh dari Rosulillahi SAW bersabda sesungguhnya agama (itu) nasihat, sesungguhnya agama nasihat, sesungguhnya agama nasihat, berkata (mrk sohabat) bagi siapa wahai Rosulalloh? (yg berhak nasihat) bersabda rosul bagi Alloh dan bagi kitabnya Alloh dan bagi rosulillah dan bagi imamnya muslim dan umumnya mereka.

Sesungguhnya agama itu nasihat, Rosulullohi SAW bersabda hingga 3 X tentu karena pentingnya.
Nasihat merupakan masukan yang sangat penting terlebih bagi yang sedang memerlukan. Advice, nasihat dokter sangat diperlukan bagi pasien, karena di dalamnya penuh makna perihal cara penyembuhan penyakitnya.
Nasihat pengacara juga sangat dinanti bagi klien yang sedang dirundung probelma. Nasihat banyak bentuknya, terkadang perusahaan yang sedang tes market produknya juga meminta nasihat dari para konsumen barunya untuk memberikan kritik saran dalam bentuk isian kuisioner. Bahan masukan itu tentunya sangat dihargai kemudian dibahas bidang riset dan pengembangan, karena berhubungan dengan nasib produk yang dilempar ke pasar publik.

Nasihat agama, sangatlah luas. 
Agama itu nasihat, berarti tanpa nasihat , agamanya dipertanyakan ?

Norma agama yang yang sekarang sudah sempurna terkandung di dalam teks book, Kitab AlQuran dan Hadits.
Sedang muskhafnya sendiri secara fisik adalah benda mati. Hikmah atau kandungannya dapat menjadi hidup jika ada yang menghidupkan, memperagakan. 

Penasihat agama sangat penting fungsi dak kedudukannya terhadap jalannya agama itu sendiri.

Ketika sobahat bertanya, " siapakah yang berhak nasihat wahai Rosulalloh" dijawabnya dengan begitu tegas.

Alloh SWT menasihati umatnya dengan firmanNYA,
kemudian kitabillah / Quran juga sebagai media nasihat.

Rosulullohi SAW menasihati umatnya sebagai melaksanakan tugas dari Alloh SWT yang diembannya sejak saat diangkat menjadi Rosul.

Sedangkan untuk manusia ada "a-immatil muslim" pemimpin umat islam juga wajib nasihat, di samping sesama umumnya umat manusia.

Saudara melalui kajian ini meski kita belum pernah jumpa darat, saya juga menasihati diri saya sendiri juga umumnya para pembaca yang budiman, ayuk terus ikuti kajian ini semoga Alloh SWT memberikan hidayah untuk kita, harapannya dapat digolongkan hamba yang dirohmati Alloh SWT, dunia akhirat,
Allohumma aamin.     

 
    

Tuesday, June 21, 2016

Pembahasan LPM Kajian no.27 : Ingin Menerima Kiriman Amal Jariyah ?



Klik gambar di atas untuk memperbesar

'an Abi Ghuroiroh anna Rosulallohi SAW qoola idza mata al-insanu in-qoto'a 'anhu il-la min tsalaatsatin asy-ya min shodaqotin jariyatin au 'ilmin yun-tafa'u bihi au waladin sholikhin yad'u lahu.

Dari Abi Ghuroiroh sesungguhnya Rosulalllohi SAW bersabda ketika mati manusia putus darinya kecuali tiga perkara dari sodakoh yg mengalir atau ilmu yang diambil manfaatnya atau anak sholih yang mendoakan padanya.


Manusia diciptakan oleh Alloh SWT diberi otak. Secara ilmu biologi adalah materi organ tubuh yang ada di dalam tengkorak kepala. Sebagaimana makhluk lain juga diberi otak. Nah, bedanya otak manusia dapat berfungsi lebih universal yaitu dapat dipakai untuk berakal, berpikir. Inilah bedanya dengan makhluk lain. Kalau hewan, ayam misalnya, dia punya otak tapi tdk dapat berpikir. Adapun dia mencarikan makan untuk anaknya, burung membuat sarang itu insting, naluri yang berhenti di situ tidak berkembang.

Dengan akal dan pikiran itulah seseorang kemudian mempunyai hasrat dan kemauan untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Peribadatan adalah salah satu upaya untuk mendapatkan imbalan kebaikan atau nilai pahala pada masa yang akan datang. 

Menurut ketentuan dalam Kitabillah dan Sunah atau tuntunan Rosululloh SAW, suatu saat kelak di mana seseorang sudah tidak dapat beramal karena sudah meninggalkan dunia, masih ada tiga perkara yang tetap mengalirkan pahala kepada seorang yang pernah "menanamkan sumber kebaikan" tersebut.

Yang pertama adalah "sodakoh jariyah". Kepemilikan harta benda akan habis menjadi tiga kategori, menjadi pakaian yang dipakai sampai robek, menjadi makanan yang terbuang di wc dan yang disodakohkan di jalan Alloh SWT. Yang disodakohkan itulah yang kelak akan menjadi harta yang sebenarnya dan tidak dapat dicuri orang lain karena diterima [jika sesuai syarat dan ketentuan Alloh], dijaga , bahkan dilipatgandakan disisiNYA.
Diantara yang disodakohkan itulah ada yang disebut jariyah, terus mengalirkan balasan kebaikan selama bentuk sodakoh tetap digunakan. Contoh, sodakoh jariyah untuk membangun tempat ibadah, pondok pesantren, mushola, membelikan kitab Quran, Hadits dll. Tentu beda dengan sodakoh yang sifatnya sekali hais pakai, sodakoh makanan, minuman, pakaian dll.

Kemudian ilmu yang diambil manfaatnya juga dapat terus mengalirkan pahala. Senada dengan sabda Rosulallohi SAW " Barang siapa mengajak kepada petunjuk maka baginya mendapatkan kebaikan/pahala semisal pahalanya orang yang mengikuti tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang mengamalkan....alhadits" hadits riwayat Abu Dawud.
Upaya menyeru kepada kebajikan cukup banyak hadits yang intinya memberikan nilai pahal yang besar. Menyebarluaskan ilmu agama juga terasa lebih mudah dibanding bersodakoh di jalan Alloh SWT terutama dari sisi material. Keduanya merupakan bagian yang penting demi tegaknya kalimatulloh.

Yang ketiga adalah "anak sholih yang mendoakan".
Salah satu keberuntungan orang tua jika mempunyai anak sholih yang senantiasa mendoakan orang tuanya dikala masih hidup hingga setelah meninggal dunia. Anak sholih mendoakan untuk orang tuanya dapat dikabulkan oleh Alloh SWT jika memenuhi beberapa syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan.

Syarat pertama ; Kondisi anak/orang yang mendoakan
QS.al-A'rof [7]; Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan terhadap beberapa ayat KU dan mereka sombong [tidak menerima] dari ayat tersebut, maka tidak dibukakan pintu langit baginya, dan mereka tidak akan masuk surga sehingga unta masuk ke lubang jarum, dan seperti demikianlah Aku membalas kepada orang2 yang berdosa.
Ungkapan "tidak dibukakan pintu langit" maksudnya tidak diterima doa dan ibadah lainnya. Jika org tersebut mendoakan kepada Alloh untuk org tuanya, maka menurut ayat tersebut, tidak diterima.

Syarat kedua ; caranya mendoakan Supaya amal ibadah diterima Alloh SWT dipersyaratkan mengikuti contoh yang telah Rosulullohi SAW ajarkan. Jika tidak mentaati peraturan ini, misal dengan menambah. mengurangi atau merubah dari aturan syariat sehingga tidak sesuai lagi dengan yang rosul ajarkan, maka amalan juga ditolak. Amalan tersebut tergolong bid'ah.
" Alloh menolak untuk menerima amalan orang ahli bid'ah sehingga dia meninggalkan bid'ahnya" hadits riwayat Ibnu Madjah kitab muqodimah.

Syarat ketiga ; kondisi orang yang didoakan 
Dikisahkan dalam Kitab Suci Alquran pada surah Hud [11];41-47 dimana Nabi Nuh diprintah Alloh SWT untuk membuat kapal dan terletak di pegunungan. Hal demikian makin mengundang rasa kebencian orang-orang kufur yang semakin mengejek kepadanya. Hingga saat wahyu Alloh SWT agar Nabi Nuh diperintah Alloh SWT untuk mengajak umatnya naik kapal karena pelajaran kepada orang kufur akan segera dimulai. Pada ayat 42 " Hai anakku naiklah kapal bersamaku, dan janganlah kau jadi bersama orang-orang kafir " Ternyata putra Nabi Nuh yang bernama Kan'am tersebut menolak ajakan sang ayah, akhirnya mati tenggelam bersama orang-orang kufur ketika Alloh SWT memerintah langit dan bumi menenggelamkan seluruh permukaan bumi.
Seketika Nabi Nuh memohon kepada Alloh SWT " wahai tuhanku dialah Kan'am ahliku ". Secara tegas pada ayat 46 Alloh SWT menjawab " hai Nuh sesungguhnya dia bukanlah ahlimu, sesungguhnya dia [amalnya] tidak sholih. maka jangan kau minta apa-apa yang tiada bagimu ilmunya, Aku nasihati engkau jangan jadi engkau orang yang bodoh/jahiliyah"
Saudara-saudaraku,seorang Nabi saja yang punya kedekatan kepada Alloh SWT jika mendoakan orang yang kufur maka doa itu tidak akan diterima, tidak nyambung, terlebih kita yang manusia biasa.

Teruslah, mari kita belajar dan terus belajar mengkaji agar kita benar-benar paham seperti apa harusnya amalan yang benar menurut Alloh SWT, karena Dialah yang kelak akan menilai. 


   




Majelis Ilmu Pertama Kali

Mangkul, menerima ilmu secara langsung dari penyampai. Dia (Alloh Swt) mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda) seluruhnya, kemudian Dia me...