Klik immage di atas untuk memperjelas
Hadits lain yang senada dengan tema di atas berbunyi " carilah ilmu walaupun diantaramu dan ilmu itu ada terbentang lautan api ".
Pada hadits pertama, bahwa mencari ilmu itu wajib dalam artian keharusan atas suatu konsekuensi sebagai hamba yang sudah berikrar dirinya muslim , orang yang menyerah. Kewajiban atau keharusan itu juga terbatas kepada suatu komunitas muslim. Kalau bukan muslim menurut hadits di atas tidak terkena kewajiban menuntut ilmu.
Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi tiap muslim, dengan kata lain tiap-tiap orang Islam wajib mencari ilmu.
Boleh jadi timbul pertanyaan, ilmu apakah yang wajib dicari itu ? Apakah orang tua yang tidak mampu membaca tulisan tetap terkena kewajiban menuntut ilmu pengetahuan umum, ilmu fisika, ilmu alam dll?
Nah tentu saja ilmu yang dimaksud di sini juga ada pembatasan masalahnya.
Yang dimaksud harus dipelajari dan jika tidak dilaksanakan terkena sanksi adalah 3 (tiga) macam ilmu yaitu ayatun muhkamatun (Alquran) kemudian sunah yang tegak (tuntunan rosul yang tegak) dan ilmu faroidh (bagi waris yang adil) diuraikan dalam Hadits Riwayat Abu Dawud dalam Kitab Faroidh.
Hadits Riwayat Abu Dawud tersebut memberikan kepada kita kejelasan mana saja ilmu yang wajib dicari. Jika tidak ada pembatasan maka betapa sulitnya aplikasi/penerapan hadits di atas. Karena tiap-tiap orang Islam itu kan juga terdiri berbagai lapisan masyarakat kelompok umur, dengan berbagai latar belakang kemampuan.
Jika menuntut ilmu agama ( Quran, Hadits dan Faroidh) itu diwajibkan kepada tiap muslim, memang sudah sepatutnya. Cara beribadah yang sesuai dengan tuntunan Rosulullohi SAW , hukum2, perilaku budi pekerti semua memang sudah terangkum rapih dalam kitab pedoman Islam tersebut. Adapun mengenai pelaksanaan menuntut ilmu agama, manusia diperintahkan untuk saling membantu satu sama lainnya.
Ok, lanjut.
Sesungguhnya para malaikat menghormati, ......seperti orang sedang berjalan di jalanan memakai topi, kemudian bertemu dengan org yang disegani maka dia akan bicara dan buka topi sebagai tanda hormat. Atau juga membentangkan sayap untuk melindungi org yang mencari ilmu agama, berada di jalan Alloh SWT.
Pada hadits pertama dan ke-dua, bahwa meski ada kesulitan dalam mencari ilmu namun karena pentingnya ilmu teap didorong untuk mengerjakan. Dari Arab (Makah-Madinah) menuju Cina, bukan jarak yang pendek, terlebih waktu itu belum ada alat transportasi secanggih sekarang. Namun Rosululloh SAW tetap menyuruh berangkat. Sedang hadits ke-dua meski ada penghalang lauan api, bagaimana usaha kita agar berhasil sampai seberang untuk mendapatkan ilmu agama. Motivasi yang sangat kuat.
Terus bagaimana praktek kita mengkaji ilmu agama pada era canggih ini ?
" Sebaik-baik kalian adalah orang yang (paling) bermanfaat bagi sesama manusia ", termasuk dalam hal belajar ilmu agama, siapa yang dapat memberikan bantuan kemudahan, dialah juga yang mendapat peluang pahala besar di sisiNYA.
Saudaraku, hadits yang kita berikan arti per kata dan dan hadits yg kedua sebagai penunjang , sama2 kedudukannya untuk memberikan pesan rosul betapa pentingnya menuntut ilmu.
Program blog ini yang dikreasi untuk membantu sesama yang ingin belajar mengkaji ilmu Islam dengan dukungan kecanggihan internet , rasanya merupakan alat yang "memanjakan" Saudara menikmati kajian di rumah.
Cukup dengan biaya akses internet yang relatif murah, meski dalam keterbatasan minimal Saudara sudah dapat melaksanakan kewajiban , menuntut ilmu.
Jangan sampai sudah tersedia berbagai alat pendukung kemudahan, namun kita kurang termotivasi karena lemahnya semangat " tolabul 'ilmi "
Lampiran : Hikmah Nahwu Sharaf Bag.03
POKOK - POKOK PEMBAHASAN
ILMU NAHWU DAN SHOROF
ILMU NAHWU DAN SHOROF
Dilihat dari bentuknya tulisan dala bahasa Arab ada 3 (tiga)
- 1. Huruf ( حرف ) , adalah tulisan paling kecil , dalam bhs.Indonesia adalah buruf abjad, A,B,C,D dst
- 2. Kata ( كلمة ) , kata adalah gabungan beberapa huruf dan mempunyai arti ( saya اَنَا , makan اَأْكُلُ , roti اَلْخُبْزَ ).
- 3. Kalimat ( قَوْل , كَلَام ) merupakan gabungan beberapa kata yang mengandung makna lengkap. Kata pada point 2 digabung menjadi اَنَا اَأَكُلُ الْخُبْزَ saya makan roti.
Dalam penerapannya lihat rinciannya di bawah ini.
Kalimat yaitu lafadzh yang mempunyai arti, baik satu huruf, dua huruf ataupun lebih. Kalau dalam Bahasa Indonesia, kalimat dalam bahasa Arab tadi disebut dengan "kata".
Sedangkan kalimat dalam bahasa Indonesia kalau bahasa Arabnya dinamakan jumlah mufidah atau kalam atau qoul.
Contoh "kalimah" dlm bhs Arab atau "kata" dalam bhs.Indonesia
Kalimat, dalam referensi lain disebut "kalam"
اَلْبَيْتُ (al baitu) = rumah
يَكْتُبُ (yaktubu) = menulis
كِتَابٌ (kitabun) = kitab atau buku
إِلَى (ila) = ke
وَ (wa) = dan
اُكْتُبْ (uk tub) = tulislah
PEMBAGIAN KALIMAT ( الكلمة )
Kalimat dalam Bahasa Arab dilihat dari jenisnya ada 3 macam
bersambung......