Monday, January 11, 2016

Pembahasan LPM Kajian No.13 : Menempati Derajat Tinggi di Sisi Alloh SWT

Klik gambar di atas untuk memperjelas

"yarfa'illahu ladziina amanu walladziina utul 'ilma darojaatin wallohu bima ta'maluuna chobiir"


Mengangkat (siapa) Alloh (kpd) orang2 yang beriman dan orang2 yang diberi ilmu, derajatnya. Dan Alloh dengan apa-apa yang kamu amalkan maha waspada.

Orang yang beriman - kalau dulu pak guru agama di SD memberikan singkatan LAH , KAT, TAB, SUL, KIR, DAR - maksudnya percaya kepada Alloh, Malaikat, Kita, Rosul, hari Akhir dan Qodar.

Percaya dalam artian mengimani bukan sekedar habis di bibir saja namun masuk ke dalam hati hingga tercermin dalam ucap, sikap dan perilaku.

عن أبي هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم ليس الإيمان بالتحلي ولا بالتمني


 ولكن ما وقر في القلب وصدقته الأعمال


Dari Abu Huroiro berkata , bersabda Rosulullohi SAW bersabda : Tidaklah iman itu dngena hayalan dan angan-angan, namun apa yang menetap didalam hati dan amalannya membenarkannya.
Orang yang beriman tersebut boleh jadi di hadapan manusia biasa-biasa saja, tetapi Alloh Ta'ala mengangkat derajatnya. Hal ini dapat saja terjadi, karena perbedaan cara pandang. Manusia menilai derajat seseorang kemungkinan dari sisi strata sosial, kepemilikan harta benda atau latar belakang pendidikan.

Tetapi tidak bagi Alloh SWT, "amalan dan hati " adalah yang menjadi ukuran, sebagaimana maktub dalam hadits

 إن الله لا ينظر إلى صوركم وأموالكم ولكن ينظر إلى قلوبكم وأعمالكم....


"Sesungguhnya Alloh tidak memandang kepada rupa/wajah kamu sekalian dan harta kamu semua tetapi (Alloh SWT) menilai hati kamu dan amalan kamu semua" Hadits Riwayat Imam Muslim

Hukum keadilan dari Yang Maha Adil , coba kalau Alloh SWT menilai dari wajah, mungkin artis2 sinetron atau peserta kontes miss world yang mendapat score tinggi, sedangkan yang wajah pas-pasan ini berada di barisan ujung ekor belakang.... ;)

Kita bernafas lega....bersyukurlah..

Wajah dan harta adalah juga pemberian Alloh SWT, untuk urusan wajah nyaris manusia hanya pasrah/sak dremo diberi yang seperti apa juga gak bakal bisa protes.

Namun soal hati dan amalan, insyaAlloh semua manusia diberi ruang dan wak tu yang sama sebagai saran pendekatan dan mendapat tempat derajat di sisiNYA baik di dunia maupun sampai di akhirat.

Orang iman secara umumnya diangkat derajatnya, terlebih yang mempunyai ilmu kalamullloh (kefahaman ilmu Quran dan Sunah) maka Alloh SWT mengangkat lebih tinggi lagi.

" .....wa inna fadlal 'alimi 'ala 'abidi kafadhlil qomari 'ala sairil kawakibi"

dan sesungguhnya kefadholan ulama atas hamba (yg bukan ulama) adalah sebagaimana gambarannya bulan mengalahkan bintang-bintang kesemuanya" Hadis Riwayat Ibnu Majah.

Pada ayat di atas disebut " dan orang-orang yang diberi ilmu"....ini merupakan kata penghalus yang menampakkan hasil dari suatu usaha.

Layaknya orang mengatakan " rejeki itu pemberian Tuhan "...memang tidak salah kalimat ini, karene memberitakan suatu hasil dari proses  sebelumnya.

Tentu kita sadar bahwa " orang diberi rejeki oleh Alloh SWT " tentu ada proses sebelumnya yaitu orang tersebut mau berusaha bekerja keras. Adakah Alloh SWT memberi rejeki kepada manusia sekonyong uang satu tas jatuh dari langit menimpa genteng rumah org yang meminta rejeki ?

Demikian pula orang diangkat derajatnya karena ilmu agama yang Alloh berikan, tentu seseorang telah berusaha mencari ilmu dengan cara yang telah ditentukan. Sepertinya tidak ada ceritanya, orang bangun tidur langsung pandai bisa ngajar mengaji sebagaimana yang Rosulullohi SAW sampaikan kepada para sohabatnya.

Lewat blog ini, meski ini bukan guru mengaji karena ini hanya media saja, namun paling tidak kita sudah sangat bersyukur dipertemukan dalam ide yang sama.

Dalam waktu sisa-sisa usia kita, semoga diberikan kesempatan dapat mengikuti kaidah mencari ilmu dengan cara istima' , menjumpai langsung mendengar kepada penyampai ilmu pembawa dan pewaris ilmu Rosulullohi SAW.

No comments:

Kapan Dipanggil Alloh Swt

Semua manusia dilahirkan di atas bumi, kecuali Nabi Adam A.s. langsung dicreat dengan tangan Alloh Swt. Dalam kitab " Bad'ul kholqi...