Friday, March 31, 2017

Tadabur-17 : Penjara Pikiran

Pikiran kok dipenjara.....
Kan abstrak bukan wujud kebendaan. Tentu berbeda bila mempenjarakan pencuri, koruptor, penjahat dll

Orang yang dipenjara pikirannya menjadi tidak dapat berpikir bebas sesuai hati nurani. Penyebabnya boleh jadi faktor lingkungan atau merasa sudah nyaman dalam kondisi sebelumnya (status quo).

Di dalam Kitab Al-Quran penjara pikiran dilukiskan pada Surah Almaidah (5); 103. Allah sekali-kali tidak pernah mensyari'atkan adanya bahiirah[a], saaibah[b], washiilah[c] dan haam[d]. Akan tetapi orang-orang kafir membuat kedustaan terhadap Allah, dan kebanyakan mereka tidak menggunakan akalnya.

104 Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul." Mereka menjawab: "Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya." Dan apakah mereka itu akan mengikuti nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk?.

Orang musrik pada jaman dulu menjadikan a).Bahiroh ialah unta betina yang telah beranak lima kali dan anak kelima itu jantan, lalu unta betina itu dibelah telinganya, dilepaskan, tidak boleh ditunggangi lagi dan tidak boleh diambil air susunya.
b). Shaibah ialah unta betina yang dibiarkan pergi kemana saja lantaran sesuatu nazar. Seperti, jika seorang Arab Jahiliyah akan melakukan sesuatu atau perjalanan yang berat, maka ia biasa bernazar akan menjadikan untanya saaibah bila maksud atau perjalanannya berhasil dengan selamat.
c).Washilah ialah unta betina yang telah beranak lima kali dan anak kelima itu jantan, lalu unta betina itu dibelah telinganya, dilepaskan, tidak boleh ditunggangi lagi dan tidak boleh diambil air susunya.
d).Haam: unta jantan yang tidak boleh diganggu gugat lagi, karena telah dapat membuntingkan unta betina sepuluh kali. 

Perlakuan terhadap bahiirah, saaibah, washiilah dan haam ini adalah kepercayaan Arab Jahiliyah. 


Saudara-saudaraku, apa yang Alloh Swt lukiskan ayat di atas merupakan suatu fenomena yang terjadi pada masa-di utusnya Rosulullohi SAW.
Dimana orang musrik mencampuradukkan peribadatan kepada Alloh Swt dengan tradisi budaya yang diterima secara turun-berturun.

Alloh Swt tidak memerintahkan tetapi mereka mengada-ada di dalam peribadatan. 
Kebanyakan mereka tidak menggunakan akal pikirannya. Artinya jika menggunakan akal pikiran tentunya mendengarkan perintah Alloh sebelum mengamalkan.

Ketika diseru untuk kembali kepada Alloh dan Rosulnya dengan cara belajar mengkaji quran dan Hadits mereka enggan. Karena sudah merasa cukup dengan apa yang telah didapatkan secara keturunan dari kakek nenek mereka.

Pikiran mereka terpenjara, tidak atau belum mampu keluar dari pola pikir lama. Susah sekali menerima ajaran Alloh Swt di dalam Kitab Quran dan tuntunan utusan Alloh di dalam kitab hadits.

Pengajian Quran dan Hadits yang dibacakan kemudian diartikan dijelaskan hingga paham justru dianggapnya ajaran baru, karena mbah-mbah mereka tidak mengajarkan seperti itu.

Atau berpikir bahwa mempelajari kandungan makna Quran Hadits itu sangat sulit denganbberbagai alasan yang sulit diurai.
 
Padahal jika bersungguh-sungguh ingin kembali ke jalan Alloh Swt, Alloh menjanjikan kemudahan.
QS.As-Sarh (94);5-6 Maka sesungguhnya beserta kesulitan (ada) kemudahan- Sesunggunya beserta kesulitan ada kemudahan.
Terlebih belajar agama Islam, Alloh maha adil, maha murah tidak akan membuat agama menjadi sulit.
Alloh maha tahu seberapa kemampuan hambanya dalam menerima aturan agama. Setiap orang yang punya keinginan Alloh menjamin dapat menemukan jalan kebenaran. Tentunya dengan mengikuti tuntunan yang sudah ditunjukkan oleh Nabi Muhammad Saw.

Mari buka pikiran, buka hati. Ikuti kajian yang telah tersedia dengan menunjukkan bukti-bukti dalil yang sudah jelas dan nyata ada dalam Quran dan Hadits.

Semoga Alloh Swt senantiasa menunjukkan kepada hambanya yang bersungguh-sungguh.
Allohumma aamiin.
  

Tuesday, March 21, 2017

Tadabur-16 : Sedia Payung Pasti Hujan

Sedia payung sebelum hujan.

Ungkapan bahwa persiapan segala sesuatu untuk mengantisipasi perkara yang mungkin terjadi, sehingga tidak tertimpa hal yang tidak diinginkan. Membawa payung bukan berarti agar tidak terjadi hujan, namun meminimalkan resiko basah kuyup jika sekujur badan tersiram air hujan. Karena orang hanya bisa melakukan perlindungan diri tidak dapat memanajement faktor luar dirinya, menghalangi terjadinya hujan.

Sedia payung sebelum hujan menandakan orang yang cerdas.
Tapi jika jelas di depan sana sudah terjadi hujan tetap saja nekat itu dalam terminologi Alqur'an disebut dzolim atau aniaya.

Hujan vs Kematian.

Lebih takut mana antar menghadapi hujan dan menunggu kematian.
Kawatir terkena hujan di perjalanan maka persiapan dengan membawa payung, jika dengan sepeda motor tentu dengan mantol, jas hujan.
Jika terpaksa lupa resikonya kena basah atau bersabar berteduh di tepi jalan, syukur-syukur tepat menjumpai angkringan. Di satu sisi menghindari resiko boleh jadi malah dapat menikmat hidangan. Resiko kebasahan jika tdk membawa alat perlindungan ada banyak cara.

Sedangkan menghadapi kematian tidak ada jalan lain, karena merupakan akhirnya kehidupan dan harus pindah ke etape kehidupan yang pasti dihadapi manusia.
Kematian dan kehujanan sama-sama faktor eksternal dari manusia. 

Lalu apa persiapan menghadapi kematian ?

Menghadapi kematian yang pasti datang tanpa persiapan yang cukup berarti nekat , dzolim, menganiaya diri sendiri.
Sebagai langkah cerdas (al-akyas) menurut Rosulullohi SAW adalah segera mengoreksi diri sendiri dan beramal untuk sesudah kematian.
Sebaliknya mengikuti angan-angan sendiri tidak mengindahkan seruan Alloh dan Rosul namun berharap Alloh mengampuni dosa-dosanya, kemudian di akhirat ditempatkan di surga, namun tanpa mengusahakan jalan yg mengarah kepada tujuannya, Rosulullohi SAW menyebut itulah orang al-'ajizu (jahiliyah).

Menjalani Cara Cerdas Menurut Rosulullohi SAW 

Manfaat Hadir ke Majelis Ta'lim
   



Saturday, March 11, 2017

URGENT-2 : Islam Murni Sulit Ditemukan

Saudara-saudaraku, Islam yang masih murni sangat sulit ditemukan, itulah alasan ke-2 mengapa mengkaji Islam menjadi sangat penting dan mendesak.
Terkait dengan posting yang lalu bahwa umur manusia sangat rahasia, artinya dalam waktu yang sangat terbatas ini bagaimana upaya kita menemukan ajaran Islam yang ikhlas(murni) sebagai persembahan kepada Alloh SWT.

Baca Selengkapnya ..............di sini

Wednesday, March 1, 2017

Tadabur-15 : Sindiran Halus

Rosululloh Saw ternyata menyampaikan nasihat kepada para sohabat dengan gaya bahasa yang indah.
Masih ingat LPM no.8 ?

Menghindarkan Penyesalan Terbesar Hari Kiyamat 

Penyesalan yang paling berat di hari kiyamat adalah orang yang memungkinkan padanya mencari ilmu menuntut ilmu Quran dan Hadits di dunia namun dia tidak melaksanakannya.
Bagian kata yang memungkinkan kepadanya. Kalimat itu mengandung pengertian bahwa dialah di antara orang-orang yang menyesal yang penyesalannay paling berat.

Bahasa "yang memungkinkan" seolah hanya jika memungkinkan atau sempat saja.
JIka tidak memungkinkan sehingga dia tidak sempat mengkaji ilmu agama seolah dimaklumi.

Teman, kata tersebut menyimpan sindiran halus. Apakah kesempatan hidupnya tidak dipakai untuk mengisi ruang dalam hati dengan nilai ketaqwaan ?
Apakah seorang karena kesibukan urusan duniawi sampai lalai tidak mengindahkan firman Sang Pencipta? 

Padahal jika dikembalikan kepada penciptaan makhluk bernama jin dan manusia semata hanyalah untuk menyembah kepadanya. Quran Surah Adzariyat (51);56 sudah menjelaskan yang demikian. Tidaklah Kami ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepadaKU.

Kalau untuk jin tidak tahu ya bagaimana peribadatannya. Kan mereka makhluk ghoib, tidak kelihatan.

Semoga kita tidak termasuk orang lalai.
Sebaliknya berharap digolongkan umat yang beruntung, cinta Alloh dan dicintai oleh Alloh Swt. aamiin.
  

Tuesday, February 21, 2017

URGENT-1 : Misteri Umur Manusia

Asalamualaikum,
Alkhamdulillah jumpa lagi dengan blog baru. Tapi masih sub domain dengan Artamita.
Dirasa perlu untuk bikin lagi biar tidak numpuk dengan materi lain.

Yuk saudara-saudaraku mari kita memohon kepada Alloh Swt agar digolongkan orang yang sadar. Orang yang menghargai waktu.
Permainan telah dimulai.
Waktu mundur telah runing.
Jangan tunggu nanti,
sekarang juga kita ambil Kitab suci Al-Quran. Pencarian route jalan selamat pulang ke sisi AllohSwt urgent.
Mendesak,
Terus stay tune di sini, semoga Alloh Swt memberi tahu via media sosial di sini.
Aamin.

Rahasia Umur Manusia......Baca selengkapnya 

Selamat beraktivitas semoga senantiasa sehat wal afiat, sukses barokah.
Aamin

Wasalam

ttd
hari wuryanto
WA 08562588127

Saturday, February 11, 2017

Tadabur-14 : Setengah Islam










Klik image di atas untuk memperjelas

Ya ay-yuhal-ladziina amanu udchuluu fiis silmi kaf-fah wa laa tat-tabi'u chutuwatis-syaiton in-nahu lakum 'aduw-wun mubin.

Hai orang-orang yang beriman masukkah kalian ke dalam Islam secara totalitas dan jangan kau ikuti langkah-langkah syetan sesungguhnya bagi kalian musuh yang jelas.

Orang mengaku beriman dipanggil melalui Surat Al-Baqoroh.
Yang tidak merasa beriman berarti tidak terkena seruan itu.

Kenapa orang yang sudah beriman masih diperintah untuk masuk ke dalam Islam secara kaffah?
Pengertian pertama orang iman. Orang yang di dalam hatinya tertanam rasa percaya yang sangat kuat dan yakin adanya Alloh, Malaikat, Kitab, Rosul, Hari akhir dan Qodar. Nah percaya itu kan adanya di dalam hati. Pekerjaan hati yang orang lain tidak dapat melihat.
Diperintah masuk Islam maksudnya supaya mengerjakan syari'at yaitu menjalankan ibadah dengan mengerjakan amalan yang diperintah dan menjauhi yang dilarang. Jadi dengan terlihat melakukan peribadatan atas apa yang diperintahkan Alloh Swt barulah akan terlihat dia orang Islam.

Kenapa Setengah Islam
Dalam ayat di atas orang iman diperintah untuk masuk islam secara kaffah. Agar tidak setengah-setengah.
Islam merupakan agama yang mana dapat hidup dengan ilmu. Sebagaimana hadits " Al-ilmu khayatul Islam wa 'imadul iman"  ilmu itu penentu hidupnya islam dan tiyang keimanan.

Ilmu di dalam Islam kini sudah terdeskripsi di dalam Kitabilah dan Sunah (hadits). Kandungan ilmu dalam Quran dan Hadits ada perintah, larangan, kisah yang diambil hikmahnya. Agar masuk dalam Islam dengan kaffah ya berarti totalitas. Ibarat disuruh masuk kolam ya benar masuk hingga tenggelam seluruhnya sehingga dapat mengetahui semia isi di dasar kolam. Untuk menjadi muslim yang kaffah memerlukan tekat yang sungguh-sungguh diniyati menjalankan perintahNya. Mulai dari mengkaji ilmu agama Islam juga ada petunjuknya. Cara mengkaji ini akan menentukan hasil seperti apa Islam yang dihasilkan. 

Saya ingat pepatah dari orang tua yang memang wong Jawa, Golek Banyu Pikulan Warih.- Jaman dulu orang mencari air yang banyak dengan cara dipikul, mereka berbekal warih - air dalam jumlah sedikit-seukuran botol aqua. Maksudnya mereka mencari air dalam jumlah besar tapi juga berbekal air minum saat berangkatnya. Mencari ilmu Islam itu juga ada ilmunya. Ketentuan tentang cara mengkaji sudah dicontohkan oleh Rosulullohi SAW dalam beberapa hadits. Salah satunya dapat di lihat disini. 
Cara mengaji sangat penting. Jika tidak mengikuti prosedur yang Rosulullohi SAW contohkan kepada para sohabat, maka akibatnya orang akan memiliki setengah islam.

Kemudian perintah agar jangan mengikuti langkah-langkah syetan karena dia adalah musuh yang jelas bagi orang islam. Namanya musuh kalau diikuti tentu akan membawa kepada kebinasaan.
Syetan tidak kelihatan apalagi langkahnya atau telapaknya.
Syetan mengajak manusia mengikuti hawa nafsunya. Setiap jalan menuju kepada kebenaran syetan sudah berjanji untuk menduduki dan menghalanginya.
Setiap jalan menuju hidayah, syetan dapat menjilma dalam diri manusia yang akan menghalanginya. 
Untuk menuju Islam yang kaffah mari nkita mulai dengan cara mengkaji ilmu agama Islam dengan mengikuti sunah (tuntunan) Rosulallohi Saw.   
 
Artikel Relevan :

Tuntunan Cara Mengaji Rosul Bersama Para Sohabat

Menghindari Murka Alloh Karena Sifat Juhala (kebodohan)

Jangan Ikutan Beramal Sebelum Mengaji Ilmunya

Wednesday, February 1, 2017

Tadabur-13 : Pohon Surga










Klik image di atas untuk memperjelas

'An Abi Ghuroiroh qola qola Rosulullohi SAW ma fiil jannati sajarotun il-la wasaquha min dhahabin

Dari Abi Ghuroiroh berkata, bersabda Rosulullohi SAW tidak ada di dalam surga pohon melainkan rantingnya dari emas.

Dari sabda Rosul tersebut mengandung maksud semua pohon di surga tangkainya terbuat dari emas.
Tiada satupun yang bukan dari emas.
Surga maupun neraka pada masa sekarang kita mengenalnya lewat berita di dalam kitabillah dan hadits dari Rosulallohi SAW. Banyak gambaran yang ditunjukkan dalam agama tentang betapa indahnya surga dan betapa dahsyatnya siksaan neraka.

Semua nikmat terhenti kecuali nikmatnya ahli surga, dan semua kesusahan terputus kecuali susahnya ahli neraka.

Sebagaimana dalil pertama dalam kitab sifatil jannati wa nar, bahwa tugas Rosul adalah memberi kabar gembira dan kabar penakut kepada semua manusia , namun sayangnya sedikit yang mengetahui.

Orang yang beriman insyaalloh makin takut ketika diancam dengan siksaan, dan merasa senang ketika mendapatkan ayat atau cerita yang menggembirakan yang terdapat dalam Quran dan Hadits.
Pohon surga yang rantingnya dari emas sangat indah dan menarik sehingga memberi motivasi dalam semangat mencari ilmu yang lebih dalam lagi, beramal dan beribadah.   



Ilmu , Batasannya Apa ?

Di era informasi akhir-akhir ini dunia  medsos menyedot banyak perhatian. Salah satu aplikan yang paling populer yaitu WhatAps. Piranti luna...