Wednesday, July 25, 2018

Rugi Waktu


Dan orang-orang kufur bagi mereka neraka Jahanam. Mereka tidak dihukumi sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan adzab dari mereka. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kufur. QS.Fatir (35):36

37. Dan mereka berteriak di dalam neraka itu : "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan." Apakah Kami belum memanjangkan umurmu sebagaimana masa yang cukup untuk ingat bagi orang yang mau mengambil peringatan (beriman) ?. Dan (apakah belum) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (adzab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang dholim seorang penolong.

Manusia dihidupkan di atas bumi semua diberi kesempatan yang sama.
Satu pekan 7 hari, satu hari 24 jam.

Namun ternyata hasil akhirnya berbeda-beda.

Siapa dapat menggunakan waktu mereka dapat menjadi orang sukses, orang beruntung.
Namu tidak sedikit orang yang dirugikan oleh waktu.

" Dua ni'mat yang banyak disia-siakan, banyak dari manusia demikian. Yaitu sehat dan longgar (kesempatan)" 

Pada ayat 37 di atas , orang-orang yang kufur (tidak beriman) berteriak-teriak di hadapan Alloh Swt ingin dikembalikan dari neraka untuk kembali ke dunia. Tujuannya ingin beramal yang baik. Tentu saja Alloh Swt kembali bertanya kepada org kufur apakah dulu belum dikasih umur yang cukup.
Dengan masa yang sama orang lain menggunakan waktunya untuk ingat kepada Alloh Swt, mengimani dan mengindahkan perintahNya.

Sama-sama diberi umur yang mana kita dibekali pikiran normal, punya waktu, anggota badan yang sempurna. Di akhirat ada yang masuk surga juga ada ynag masuk neraka.
Kenapa, karena tidak menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya.

Banyak manusia membuata alasan sakti dari dalam dirinya sendiri. Sibuk - nanti lagi - kalau sudah pensiun.
Padahal malaikat Izroil datang tidak memberi kabar atau WA sebelumnya ... ;)

" Agar tidak rugi waktu, gunakan waktu sebaiknya "

Mohonlah kepadaNya agar diberi kesempatan.
Apa yang dapat dilakukan detik ini juga, pasang niyat, pandang jauh ke depan.
Seratus tahun ke depan , saya berada di mana ? kondisi saya seperti apa.
Jika sudah berada di dalam kubur, setiap hari memandang calon tempatnya di surga, tidur ni'mat bagaikan pengantin baru ataukah sebaliknya menerima murka malaikat setiap hari dan semakin waktu yang di lalui hingga saat hari kiyamat ?

Semua tergantung bagaimana kita memilih jalan kehidupan.Mau jalan ke surga atau neraka.
Route, rambu-rambu dan petunjuk sudah ditulis gamblang dlm muskhaf firman Alloh Swt, Alqur'an dan tuntunan Rosulullohi Saw dlm hadits2 sokhih.

Baca juga :

Awas Rugi Akhirat

Berharap Syafaat, nanti dulu. Kuotanya Terbatas 

Tidak semua da'wah benar,  waspadai yang sesat






 


Saturday, June 30, 2018

Tidak Diampuni

"Sehubungan dengan idul fitri kita saling bermaaf. Pintu maaf diperlebar. Namun ada seseorang dari awal puasa sudah minta maaf, di pertengahan puasa terjadi perselisihan sampai hari raya. Mereka meminta maaf namun salah satunya menolak. Bagaimana mensikapi hal ini ustadz ? padahal Alloh saja maha pengampun"

Tulis seorang Mahasantri Kajian Artamita ke WA japri saya. Masuk tanggal 17 Juni namun maaf Ibu, baru ini dapat menanggapi.

Sehubungan soalan tersebut, alkhamdulillah ada dalil yang mendekati yaitu terdapat pada hal.49 Kitabul Adab fii Muchtarul Adilah.

Dari Abi Huroiroh dari nabi sholallohu 'alaihi wa salam, bersdabda " Dibuka beberapa pintu surga tiap hari Senin dan Kamis maka diampuni dalam dua hari itu setiap hamba yang tidak syirik kepada Alloh kecuali orang-orang yang ada dendam diantara dia dan saudaranya. Maka dikatakan tunggulah dua orang ini sehingga damai keduanya " Hadits Riwayat Abu Dawud.

Ancaman orang yang terdapat rasa dendam dalam hatinya maka dosanya tidak diampuni, meskipun dia sudah muchlisina lahudiin / memurnikan agama Alloh (tidak syirik).

Masih di kitab yang sama pada halaman 48 baris pertama judul babnya " Bab orang yang membiarkan saudaranya muslim" Dari abu Ayyub al-anshory sesungguhnya Rosulallohi Saw bersabda " Tidaklah khalal bagi seorang muslim yang yahjur (jothak) /membiarkan saudaranya di atas tiga hari. Di mana keduanya bertemu ini berpaling dan ini berpaling, dan paling baik diantara keduanya adalah ayng yang memulai salam (mengajak damai)" HR.Abu Dawud.

Hadits berikutnya masih di halaman yang sama, dari Abu Huroiroh berkata, Rosulullohi Saw bersabda " Tidaklah khalal bagi seorang muslim membiarkan (njothak) saudaranya di atas tiga hari, maka barang siapa yang membiarkan saudaranya di atas tiga hari maka mati masuk neraka " HR.Abu Dawud

Sedangkan setiap hamba beriman yang tadwa (takut kepada 'adzab Alloh) senantiasa berharap diampuni.

"


Tuesday, June 19, 2018

Sisa-sisa Romadhon


Beberapa hari meninggalkan bulan Romadhon, masih membekas dalam memori bagaimana giat umat memanfaatkan bulan penuh barokah.
Selama satu bulan penuh umat Islam beribadah di bulan Romadhon ibarat melalui lorong dengan situasi dan kondisi meningkatnya suhu keimanan banyak kefadholan yang dapat diambil untuk memperbanyak bekal amalan. Jika peluang itu tidak dapat dimanfaatkan maka tergoloong umat yang rugi. Dalam bulan Romadhon amal kebaikan dilipatgandakan demikian pula amal kejelekan.
Dari Abu Huroiroh berkata Rosulullohi Saw bersabda “ Ketika seseorang memperbaiki Islamnya maka setiap kebaikan yang dia amalkan ditulis baginya sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus lipatan, dan setiap kejelekan yang diamalkan ditulis semislanya (tdk dilipatkan)” Hadits Riwayat Buchori.
Bagaimana indikasi seorang muslim memperbaiki Islamnya ?
Memperbaiki Islam berarti meningkatkan kebaikan, meningkatkan kualitas Islamnya.
Apa saja yang dapat ditingkatkan ?
Nah momentum bln Romadhon inilah ada beberapa point yang dapat dipertahankan untuk terus diamalkan di bulan-bulan berikutnya. 

  • Puasa. Amalan wajib di bln Romadhon dapat dilanjutkan dengan berpuasa sunah. Tapi jangan lupa jika puasa Romadhon kemarin punya hutang ya dibayar/Qodho. Untuk puasa sunah di bulan syawal ada enam hari. Berdasarkan dalil riwayat Muslim dari Abu Ayub al-anshory Rosulullohi Saw bersabda “ Barang siapa berpuasa Romadhon kemudian mengikutkan enam hari di bln Syawal maka sebagaimana puasa satu tahun”. Selepas bln Syawal bisa dilanjutkan dengan puasa sunah lainnya, seperti puasa Senin-Kamis, puasa Nabi Dawud, Puasa ‘Arofah, Puasa ‘Asyura, juga Puasa putih.
  • Sholat Malam. Sholat tarawih yang dilaksanakan selama bulan Romadhon memberikan pelatihan kpd umat untuk qiyamul lail- berdiri sholat malam. Di luar bulan Romadhon dapat dilestarikan untuk semakin taqorub ilallohi. Banyak mohon ampun atas segala dosa, mendoakan untuk org tua dan anak2. Hal yang penting dijaga adalah witirnya. Sholat malam itu mastna-matsna (dua-dua rokaat salam) jika kawatir mendekati fajar maka tutuplah dengan witir. Jumlah rokaat ganjil. Bahkan dalam hadits riwayat Abu Dawud dari Abdulloh bin Buroidah dari bapaknya berkata, bersabda Rosulullohi Saw “ al-witru /witir adalah haq (penting) maka barangsiapa yang tidak witir mk bukan golonganku, witir itu haq mk barangsiapa yang tidak witir berarti nukan golonganku, witir itu haq mk barangsiapa yang tidak witir mk bukan golonganku”. Jika sholat malam maka witir seperti wajib. Sehingga jika terpaksa bangun sdh mendekati fajar maka langsung saja kerjakan sholat witir dulu. Doanya belakangan.Sholat sunah dapat terus diperbanyak seperti sholat rowatib yang mengiringi sholat wajib selain ba'da subuh dan ba'da ashar. Kemudian sholat tasbih, sholat khajat, istichoroh, ba'da wudhu.
  • Zakat Fitrah. Fungsinya zakat untuk mensucikan amalan puasa dari perbuatan lahan dan fasik juga member makan orang miskin. Bahkan hadits lain menyebutkan bahwa amalan puasa tergantung di bawah mendung, kecuali setelah dizakati maka amal puasa sampai kepada Alloh Swt. Semangat zakat hendaklah diteruskan dengan sering bersodaqoh dan infaq di jalan Alloh sebagai wujud jihad (memperjuangan dengan harta) li takunu kalimatullohi al-a’la, agar menjadikan kalimat (Agama Alloh) luhur. 
  • Tilawatil Qur’an. Selama bln Romadahon di masjid, mushola, rumah-rumah banyak orang membaca Qur’an. Tidak sedikit yang mentarget khatam satu kali. Ada juga yang lebih satu kali. Membaca Qur’an pahalanya banyak sekali berdasar hadits riwayat Tirmidzi dari Abdulloh bin Mas’ud Rosulullohi Saw bersabda “ Barang siapa yang membaca satu khuruf dari kitabillah maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan ditulis semisal sepuluh kebaikan, aku tidak berkata alif-lam-mim satu khuruf, tetapi alif satu khuruf lam satu khuruf dan mim satu khuruf  ”. Jika di dalam bln Romadhon membacanya agak cepat karena mengejar khatam, maka di bulan-bulan berikutnya membacanya lebih pelan sambil meresapi makna kandungannya. Syarat untuk mampu meresapi makna yang terkandung di dalamnya, perlu mengkaji lebih dulu arti kata demi kata (artamita) dari ayat-ayat dalam Al qur’an. 
 
Dari empat point sisa-sisa Romadhon ini bab Tilawatil Quran yang lebih ditekankan. Dengan membiasakan  Tilawatil Qur’an sesuai dengan mad (panjang-pendek bacaan), machrojul khuruf, hukum tajwid insyaAlloh mendapat pahala besar, namun tidak kalah pentingnya adalah mengetahui kandungan makna di balik ayat-ayat firman Alloh Swt. Di awal surat Albaqoroh (2) ayat 2 “Itulah (Qur’an) kitab yang tiada keraguan menjadi petunjuk bagi orang yang bertaqwa”.

Tuesday, May 29, 2018

Undangan Dari Alloh Swt

Jika diundang seseorang lalu kita datang tentunya dia senang.
Coba jika tidak datang, sudah begitu tidak ngasih kabar lagi. Kecewa rasanya

Aturan sesama muslim ada hal yang wajib. Salah satunya adalah mengabulkan undangan. Bagaimana jika yang mengundang adalah Alloh Swt ?
Jika mengabulkan tentu membuat Alloh Swt ridho, dan kemarahan Alloh Swt akan dirasakan terutama di akhirat berupa adzab yang sangat pedih.

Yuk baca lebih lanjut apa itu undangan Alloh Swt.

Baca lanjutannya 



Tuesday, May 22, 2018

I'tishom

Puasa Romadhon hari ini memasuki ke-7.
Informasi tentang G.Merapi yang mengalami beberapa kali letusan dishare ke beberapa grup WA. Ikut mewarnai nuansa kewaspadaan warga dusun saya dan sekitarnya. Maklum tahun 2010 yang lampau ikut mengungsi di jl.Magelang. ;)

Agar tidak terlewat momentum barokah, di mana setiap amal kebaikan dilipatgandakan di hadapan alloh, maka di sela2 waktu saya gunakan untuk tilawah sambil tadabur. Sudah hari ke-7 namun baru sampai juz 6. Yah....minimal dalam satu bulan Romadhon minimal khatam 1 kali.
Sampai pada Surah An-nisa ayat 174-175 saya berhenti. Dan membuka netbook menulis kandungan ayat tersebut.

Baca lanjutannya

Monday, April 30, 2018

Awas Rugi

Rugi alias tidak untung. Tapi rugi dalam keterangan kali ini bukan sekedar tidak untung karena jual belinya tidak mendatangkan hasil. Tapi rugi yang mengakibatkan kesengsaraan yang tidak dapat diukur.

Jika rugi urusan materi duniawi dapat dicarikan ganti. Rugi yang dirasakan di akhirat tidak dapat diulangi. Orang yang rugi menyesal di akhirat minta kepada Alloh Swt agar dikembalikan ke dunia kembali.
Ini doa, permintaan yang sudah terlambat. Tidak mungkin Alloh Swt mengabulkan QS.As-sajadah (32):12.

Lanjut Membaca

Monday, April 23, 2018

Da'wah Sesat

Seorang teman di group WA kemarin , Senin, 23-4-18 mempertanyakan "terus group dakwah masuk yg mana ?" Saya menanggapi "mohon bersabar untuk jawaban harus saya tunjukkan dalilnya, Saya carinya dulu".
Perbincangan singkat namun bagi saya pribadi termasuk urusan berat. Urusan terkait urusan agama. Kadang orang menilai sensitif, jika tidak terbuka. Inilah dalil yang saya bilang, sudah ketemu.
Mohon maaf jika tidak berkenan. Manusia hanya berusaha, Alloh Swt lah yang menentukan sesat-benar, haq-batal.

Baca lanjutannya.


Saturday, March 31, 2018

Bersyukur


Gimana , kecelakaan  di mana ? gak apa, alkhamdulillah cuma lecet.
Sering saya dengar dialog singkat semacam itu.
Sebagaimana yang saya alami hari Minggu 18/2/2018. Saat akan mengisi sosialisasi sekaligu kajian Metode Ekutubu di Temanggung.
Karena route yang belum hapal jalan menikung menanjak pula. Saya rem rupanya jalan seperti licin.

Lanjut membaca

Sunday, March 18, 2018

Syafa'at Buat Siapa

Syafaat, pertolongan Alloh Swt yang tentunya sangat dinantikan hamba ketika hari kebangkitan.
Syafaat artinya pertolongan.
Sering terdengar harapan sekaligus doa seorang mengatakan "sholawat soho salam mugi katetepno kagem Rosulullohi Saw ingkang tansah kito antu-antu syafa'atipun wonten ing yaumil akhir samangke".
Dalam Bhs Indonesia "Sholawat serta salam semoga ditetapkan untuk Rosulullohi Saw yang selalu kita harapkan syafaatnya di hari akhirat kelak".

Lanjut membaca

Monday, February 19, 2018

KTH, Media Belajar Arti Kata

  
KTH menyingkat kepanjangan Kitab Ta'sisu Himmati

Kata kitab berasal dari Bhs.Arab kataba-yaktubu-kitabun (telah menulis-dia menulis- tulisan)
Tentu saja konteknya yang berbahasa Arab seperti Kitab Suci Al-Qur'an, kitab hadits dll.

Penerbit : Deepublish (CV.Budi Utama)
Jl.Rajawali, Gang Elang 6 No.3 Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta.
Cetakan Pertama Februari 2017.
ISBN : 978-602-401-733-0

Penulis : Hari Wuryanto
Tata Letak Isi : Cinthia Morris Sartono.

Latar Belakang Penulisan :

 Budaya tulis menulis sudah sejak lama dilakukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan secara umum. Bahkan penulisan dokumen yang termasuk kuno sudah dimulai sejak jaman Nabi Sulaiman A.s. Ketika sidang majelis yang tidak dihadiri burung Hud-hud,. Nabi Sulaiman mengancam menyembelih jika si Hud-hud tidak dapat menjelaskan dengan jelas akan ketidakhadirannya, Tidak lama kemudian Hud-hud datang dengan menceritakan akan pemandangannya melihat di negeri Saba'.
Seorang Ratu beranama Bilqis beserta masyarakatnya yang menyembah matahari bukannya Alloh Swt penciptanya.
Raja Sulaiman sebagai pembawa risalah pada jamannya ingin ber-amar ma'ruf kepada Ratu Bilqis dan rakyatnya. Kemudian mengutus burung Hud-hud " pergilah engkau membawa kitabku , jatuhkanlah kepada mereka lalu berpalinglah lihat bagaimana respon mereka". Akhir kisahnya Ratu Bilqis menjadi insaf beriman kepada Alloh Swt. Kisah yang diabadikan haq dalam Surah An-Naml (27):20-44. 

Kitab yang disabdakan Nabi Sulaiman "idzhab bikitabi" pergilah dengan (membawa) kitabku. Bukan berarti Hud-hud membawa kitab dalam bentuk buku, tetapi berupa selembar kertas dengan tulisan pesan.

Dengan pesan yang terdokumen menjadi kekuatan secara fisik. Jika bukan dalam bentuk tulisan, sulit sekali Hud-hud yang jenis burung harus menyampaikan kepada Ratu Bilqis golongan manusia.
Dalam bentuk dokumen , tulisan dapat bertahan lama selama tulisan masih dapat dibaca dengan jelas.

Penggunaan KTH Untuk Kajian Islam

Sebelum Rosulullohi Muhammad Saw diwafatkan oleh Alloh Swt Islam adalah agama yang sudah sempurna (QS.Almaidah [5]:3. Cara peribadatan hamba kepada Sang Kholiq sudah khatam ditulis di dalamnya. Sebagai hamba yang menghendaki rohmat dan menjauhi murkaNya tentu saja bersiap sedia dan tawakal menjalankan perintah untuk mempelajarinya.

Untuk dapat memahami Kitab Suci Al-Qur'an Rosulullohi Saw memberikan contoh kepada para sohabat.
Sebagaimana hadits yang diriwayat dari Ibni Abas dan dihimpun Abu Dawud Rosulullohi Saw bersabda " tasma'un- wa yusma'u minkum - wa yusma'u miman sami'a minkum" kalian mendengarkan- dan didengar dari kalian - dan didengar dari org yang mendengar kepada kalian.

Kondisi mendengarkan pada masa itu berarti posisinya berdekatan tanpa alat bantu.
Secara bersambung atau estafet saling memberi pendengaran satu orang yang langsung mendengar dari Rosululloh Saw, kemudian kepada yang tidak hadir , begitu seterusnya.

Pendengaran menjadi cara yang paling akurat dijalankan Rosulullohi Saw dalam mengembangkan ilmunya kepada para sohabat. Demikian pula sohabat dipesan untuk menyampaikan pendengaran dari nabi kepada orang lain. Rosulullohi Saw bersabda "Semoga Alloh Swt memberi sinar kepada orang yang mendengar dariku hadits kemudian menyampaikannya , meskipun banyak orang yang diberi pendengaran lebih hapal daripada org yang memberi pendengaran " hadits riwayat Ibnu Majah dari Abdurohman bin Abdulloh dari bapaknya.

Majelis Ta'lim Bina Istiqomah yang kami rintis sejak tahun 1991 hingga sekarang juga menjalankan pembinaan umat dengan kajian langsung mendengarkan.

Untuk mewujudkan niyat berbagi ilmu maka kami susun KTH agar masyarakat luas yang terkendala faktor jarak dan waktu dapat ikut mengikuti kajian jarak jauh.


Adapun KTH adalah penguat ingatan dalam bentuk lembaran /fisik.

Isi KTH

Sesuai namanya Ta'sisu asal kata al-uss- asas , pondasi. Sedang himmati dari al-hamma.Kitab yang berisikan dalil-dalil dari Al-Quran dan Hadits dengan tema asal-usul motivasi. Jumlah 39 tema tetapi ada 41 dalil karena no.26 ada 26.A dan 26.B. Dengan mengkaji kitab ini maka kandungan maknanya dapat meningkatkan semangat belajar agama Islam secara lebih mendalam dan serius. 

Teknik Kajian 

Cara mengkaji KTH menggunakan Metode Ekutubu, insyaAlloh dijelaskan di bab terpisah.

KTH di dalamnya ada LPM (Lembaran Praktek Makna) untuk mempraktekkan cara yang dilakukan para santri menngali ilmu di pondok pesantren. 

Kemudahan Mengkaji

Atas idzin Alloh Swt , alkhamdulillah kami dapat berbagi pengalaman ilmu saat dulu belajar di ponpes, kemudian memulai merintis kajian kecil-kecilan di mushola kampung sendiri. Dengan dukungan IT (Teknologi Informasi) cukup dengan Hp yang terkoneksi internet kaum muslimin wal muslimat serta masyarakat umum dapat mengikuti kajian jarak jauh.
Suatu kemudahan yang amat sayang jika disia-siakan.

















Saturday, February 3, 2018

Alloh Swt Tdk Adil ?

Sebagai makhluk ciptaan Alloh Swt secara fitrah diberi perasaan takut. Rasa takut yang mengarah kepada ancaman siksaNya dan sebaliknya berharap ridho dan rohmatNya itulah yang disebut taqwa.


Menghayati Al-Qur'an Menambah Ketaqwaan. 

Sepulang dari sholat subuh dari masjid yang hanya berjalan 100 meter, Sabtu 3/2/2018 sebagaimana biasanya langsung duduk di meja depan membuka Al-qur'an untuk tilawah. Sebenarnya membaca  tiga ayat juga sudah baik. Namun rasanya kurang kurup kalau benar2 hanya itu. Saya memang tidak membaca banyak. Paling dua halaman. Saya sering terhenti untuk tadabur yaitu mengulangi menghayati kandungan maknanya. Terutama ketika sampai pada bagian yang sulit dicerna pengertiannya.
Dengan menghayati makna yang terkandung di dalamnya dapat menambah rasa taqwa kepadaNya.

Betulkah Alloh Swt Tidak Adil ? 

Kemarin pagi yang saya baca Surah An-Nakhl (16) ayat 37 "in takhrish 'ala hudahum fa innaAlloh laa yahdi man yudhil-lu wa ma lahum min nashirin " jika engkau (Muhammad) ingin sekali mereka mendapat petunjuk maka sesungguhnya Alloh Swt tidak akan menunjukkan kepada orang yang telah menyesatkannya dan tidak ada penolong bagi mereka.
Sepintas memahami ayat ini seolah Alloh Swt kejam, Rosulullohi Saw yang seorang hamba pilihan berusaha memberi petunjuk kepada orang disayangi toh akhirnya orang tersebut tidak diberi hidayah oleh Alloh Swt sehingga meninggal dunia tidak beriman. Jika sudah demikian pastilah di akhirat tergolong orang yang rugi.
Jadi ingat ayat 56 surah al-Qosos (28) " Innaka laa tahdi man akhbab-ta walakinnAlloha yahdi man yasya' , wa huwa a'lamu bil muhtadiin" Sesungguhnya engkau tidak dapat menunjukkan kepada orang yang kau cintai tetapi sesungguhnya Alloh menunjukkan kpd orang yang Alloh menghendaki ' dan Alloh maha mengetahui orang yang mendapat petunjuk.

Mengamati ayat ini ada dua pengertian yang dimaksud :

1) Bukan Alloh Menganiaya Hamba.
QS.At-Taubat (9);70 "Belumkah datang kepada mereka berita penting tentang orang-orang yang sebelum mereka, (yaitu) kaum Nuh, 'Aad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan dan negeri-negeri yang telah musnah? Telah datang kepada mereka rasul-rasul dengan membawa keterangan yang nyata  maka Allah tidaklah sekali-kali menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri".
Alloh maha pengasih dan penyayang kepada hambanya. Mereka dibinasakan di muka bumi dan di akhirat dimasukkan menerima adzab yang abadi, karena tidak mengindahkan firmanNya.

2) Sifat ketidakpercayaan hamba.
QS.An Nakhl (16);104. "Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Alloh (Al Quran), Alloh tidak akan memberi petunjuk kepada mereka dan bagi mereka azab yang pedih".

Kaidah praduka tidak bersalah.
Alloh Swt sudah mengutus Rosulullohi Saw kepada semua manusia, dengan menyampaikan wahyu yang dihimpun dalam muskhaf Al-Qur'an. Sekarang sudah dapat diperoleh dengan mudah. Hidayah adalah milik Alloh Swt. Jika seseorang tidak percaya terhadap keterangan yang dibawa Rosulullohi Saw. Jika ketika dibacakan ayat beserta keterangannya ada orang yang tidak percaya, maka Alloh tidak akan memberi hidayah.  

Masih ada ayat maupun hadits yang relevan yang disimpulkan bahwa Alloh Swt tidak menganiaya kepada hamba. Alloh Swt maha adil.

Namun yang harus diingat bahwa Alloh Swt maha kuasa, dan melakukan apapun yang dikehendaki.
Alloh Swt tidak ditanya namun hambanya ditanya di akhirat tentang amalannya.

Hal terpenting bagi hamba yang dapat dilakukan adalah senantiasa berdo'a dan berusaha dengan mengikuti petunjuk utusanNya.
Semoga Alloh Swt senantiasa menetapkan kita dalam hidayahNya, mendapat pertolongan di dunia hingga akhiratnya, aamin.

 







Majelis Ilmu Pertama Kali

Mangkul, menerima ilmu secara langsung dari penyampai. Dia (Alloh Swt) mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda) seluruhnya, kemudian Dia me...