Saturday, September 23, 2017

Memilih Iklan

Periklanan sering dianggap sebagai teknik komunikasi pemasaran yang paling efektif untuk menyampaikan pesan perusahaan kepada konsumennya
Hal itu karena periklanan relatif mampu mencapai geografis yang luas , segmen pasar yang beragam, pilihan media yang bervariasi, dan frekwensi kegiatan yang berulang ulang .
Semua itu dapat dilakukan dalam waktu relatif singkat, namun untuk sampai pada tingkat periklanan yang efektif, diperlukan beberapa pertimbangan di antaranya pemilihan media periklanan.
Memilih media iklan memerlukan pengetahuan tentang kebiasaan media tersebut menjumpai sasaran-sasarannya.
Media iklan radio dan TV misalnya, sekarang ini sudah biasa bervariasi 24 jam setiap hari , koran bisa terbit 7 hari seminggu, atau reklame di jalan raya yang strategis dapat dikontrak dalam jangka waktu tertentu.
Demikian pula leaflet, brosur atau buklet bisa menjumpai audien secara berulang, tetapi bisa juga hanya satu kali saja, tergantung mobilitas keberadaan audien.
Karakteristik produk juga dapat mempengaruhi media yang dipilih.
Produk untuk kebutuhan setiap hari (consumer goods) mungkin lebih tepat menggunakan media radio, TV atau koran yang bersifat massal,
Tetapi Produk yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan industri, organisasi atau konsumen khusus, dapat diiklankan melalui leaflet, brosur atau buklet.
Pertimbangan lain yang mempengaruhi media iklan adalah keluasan geografis pasar , distribusi produk dan struktur persaingan. Jika produk dipasarkan dengan jangkauan daerah yang luas dan menyebar secara merata akan lebih baik dan efektif menggunakan media radio, TV atau Koran dengan jangkauan lokal, wilayah atau nasional.
Sebaliknya, jika distribusi produk terbatas atau bahkan hanya berada pada suatu tempat terten tusaja, maka pemakaian media berupa leaflet, brosur, atau buklet akan jauh lebih efektif diterapkan.
Struktur persaingan juga perlu diperhatikan manajemen. Produk dan distribusinya eksklusif dapat membentuk system persaingan yang monopolis. Karena itu penggunaan leaflet, brosur atau buklet sebagai media iklan sudah cukup memadai.
Tetapi jika produknya berada pada pasar persaingan sempurna, kemungkinan penggunaan radio TV, atau koran layak mendapat perhatian yang utama. Sedang terkait dengan pesan yang ingin disampaikan kepada audien, maka informasi yang disebarkan menggunakan radio, TV atau koran umumnya jarang bisa disampaikan secara rinci, karena dibatasi durasi waktu dan tempat yang tertsedia.
Jangka waktu pesan tersebut mungkin hanya bertahan dalam wujud formal yang mungkin juga relatif terbatas. Hal ini bertolak belakang dengan penggunaan leaflet, brosur atau buklet yang isi pesannya bisa didesain secara lebih rinci, informatife dan dengan ukuran tempat yang lebih fleksibel. Media ini juga bisa bertahan relative lama, karena berkas fisiknya bisa disimpan atau didokumentasikan oleh audien.
Terakhir, berkaitan dengan periklanan, dana yang dialokasikan untuk melakukan kegiatan periklanan juga terbatas. Padahal jumlah dana yang tersedia akan sangat berpengaruh terhadap pilihan bentuk media yang digunakan dan frekuensi penayangan atau penyampaian pesan iklan.

Abari SE MSi, Staf Pengajar Pascasarjana Ekonomi UII
Yogyakarta, Indonesia

Monday, September 11, 2017

Bimbel Duainvesta, apa ya

Bimbel Duainvesta, apaan sih.
Kok pakai kata-kata investasi, jangan-jangan investasi bodong alias abal-abal...?
ya ngga apa namanya orang tanya karena belum tau.
Duainvesta, terdiri dari kata dua dan investa. Kalau dua sudah jelas sedang kata investa dari kata investasi. Arti kata investasi secara umum adalah menaruh nilai harga tertentu kepada system usaha dengan harapan dapat mengambil nilai lebih pada masa berikutnya. Baca selanjutnya

Thursday, August 31, 2017

Iman Kepada Kitabillah

Hadits yang dimuat dalam Tafsir Ibnu Katsir itu mengkisahkan diskusi Rosululloh kepada para sohabat

Monday, August 21, 2017

Menerima Rejeki Khalal di Era Global

Rejeki, secara umum diartikan harta benda pemberian dari Alloh Swt sebagai pendukung hajat hidup manusia.
Secara arti luas pemberian dari Alloh Swt selain rejeki adalah akhlaq.
 bersambung.............

Friday, August 11, 2017

Tadabur-22 : Metode Kajian Islam Rosulullohi Saw

Menanggapi koment di Group WA "Untuk dapat memahami maksud alQuran dan Hadits itu tidak mudah. Kita harus nebgetahui usul fiqih, ilmu balaghoh daaaan sebagainya. Oleh sebab itu, kita perlu penjelasan tentang hal ikhwal ulama mengenai ayat2 yang ada. Nggak bisa kita belajar langsung to the point.
Resiko seseorang memiliki banyak ilmu ya itu harus mengamalkannya." 

Betul sekali Bpk.Belajar merupakan kebutuhan setiap muslim. Ibarat makanan dengan berbagai jenisnya, maka ilmu juga berbagai tingkatan. Tiap diri muslim belajar adalah hak dan juga kewajiban karena hal demikian diperintahkan dalam agama.
Belajar ilmu agama selagi mengikuti kaidah dan syariat sebenarnya mudah, Alloh Swt Yang Maha Menunjukkan.

Namun manusialah yang mempersulit diri sendiri.

Afwan,
Wallohu' musta'an

Saudara2ku pembaca yang budiman.
Agama Islam yang Alloh Swt turunkan kepada hamba di seluruh alam melalui manusia pilihanNya sudah tersusun rapi di dalam Kitabillah dan Sunah (tuntunan) Rosul.
Semuanya merupakan PR untuk kita pelajari. Karena itulah bagi hamba yang berharap ridho dan rohmatNya diwajibkan mengkaji. "Tolabul 'ilmi farodhotun 'ala kul-li muslim....alhadits Hadits Riwayat Ibnu Madjah.
Di sisi lain Alloh Swt mengingatkan manusia beriman untuk masuk ke dalam Islam secara kaffah (totalitas). "Ya ay-yuhalladzina amanud-khulu fis-silmi kaffah wa laa tatabi'u khutuwatis-syaiton innahu lakum 'aduwun mubin" QS.Albaqoroh (2):208.
Hai orang-orang yang beriman masuklah kalian ke dalam Islam secara kaffah (total) dan jangan kau ikuti langkah2 syetan, sesungguhnya dia musuh bagimu yang jelas.

Kembali kepada tema posting kali ini, Metode Kajian Islam (cara) Rosulullohi Saw. Cara belajar mengkaji inilah yang dapat melahirkan berbagai macam pendapat, furu', madzhab, firqoh dll.
Ada baiknya saya nuqil sabda Rosulullohi Saw dalam hadits Abu Dawud juz 3 no.hadits 3659.

تَسْمَعُونَ  وَ يُسْمَعُ مِنْكُمْ  وَ يُسْمَعُ مِمَّنْ سَمِعَ مِنْكُمْ 
 
،Kalian mendengarkan dan didengar dari kalian dan didengarkan dari orang yang mendengar dari kalian.

Sabda Rosulullohi Saw dalam Kitabul 'ilmi tersebut secara singkat skemanya adalah estafet ilmu dari nabi dengan tasma'un = pendengaran.
Satu matan hadits yang tergolong pendek namun uraiannya menjadi panjang setelah dikorelasi dengan hadits dan ayat lainnya.

تَسْمَعُونَ = kalian mendengarkan
Adalah sohabat yang langsung mendengar dari Rosul. Istilahnya org dalam wilayah R-1 (ring satu)

وَ يُسْمَعُ مِنْكُمْ = dan didengar dari kalian 
Kelompok ini tidak langsung mendengar dari Rosul tapi dari sohabat. Ini dikenal denga generasi tabi'in yaitu orang iman yang tidak menjumpai Rosul. Mereka berada pada R-2(ring dua)

 وَ يُسْمَعُ مِمَّنْ سَمِعَ مِنْكُمْ = dan didengar dari orang yang mendengar kpd kalian
Kelompok yang tidak menjumpai sohabat namun menjumpai tabi'in disebut generasi tabi'ittabi'in (mengikuti tabi'in).
Mereka berada pada R-3.(ring tiga)

Lalu bagaimana kita yang hidup lebih 1400 tahun semenjak Rosulullohi Saw wafat ?
Tugas kita adalah seperti SAR Search and Rescue....... :)
kok seperti mencari orang untuk dievakuasi.

Meskipun Rosulullohi Saw wafat namun ilmu Islam terus menyebar dengan cara yang sudah dijelaskan di atas.
Nah, kita tidak perlu pusing tujuh keliling, sebagai media pembelajaran ambil saja Kitab Hadits Abu Dawud yang mana salah satu isinya sudah dipaparkan di atas.

Abu Dawud yang wafat tahun 275 Hijriyah dalam setiap menuliskan satu hadits sudah disertai guru mengajinya. Gurunya itu juga mendengarkan dari guru sebelumnya. Terus urutan guru berguru ke atas hingga ketemu tabi'in ketemu sohabat dan sampailah kepada Rosulullohi Saw.
 
Inilah salah satu kaidah dalam mencari ilmu agama bagi umat Islam. Apa yang telah nabi ajarkan kepada sohabat, kemudian sohabat tersebut menyampaikan kepada orang lain demikian seterusnya. Itu sudah cukup.

Kemudian bagaimana dengan ilmu pendukung kajian Islam seperti ilmu alat nahwu shorof, balaghoh, fiqih dan lain sebagainya.
Ibarat makanan dengan berbagai jenisnya, maka ilmu pengetahuan juga terdapat berbagai bidang dan tingkatannya.
Namanya ilmu alat sepatutnya dimiliki untuk menjaga kemurnian ilmu yang didapat dari  

Tuesday, August 1, 2017

Tadabur-21 : Anda Ingin Mengintip Alam Kubur, Ini Hasilnya

Dan apabila mayit itu kafir atau munafiq maka dikatakan kepadanya "ma kunta taqulu fii hadza rojul? apa yang kau katakan tentang lelaki ini ?" mayit itu berkata <aku tidak tahu, aku berkata seperti apa yang dikatakan manusia>
Dikatakan kepada mayit "engkau tidak tahu, engkau tidak membaca"Kemudian dipukullah mayit tersebut satu pukulan diantara dua telinga sehingga menjerit keras. Suara lengkingan mayat dalam kubur terdengar oleh makhluk di sekitarnya selain jin dan manusia.
Baca kelanjutannya.........

Majelis Ilmu Pertama Kali

Mangkul, menerima ilmu secara langsung dari penyampai. Dia (Alloh Swt) mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda) seluruhnya, kemudian Dia me...