Teman , bukan itu yang saya maksud tulisan ini menyapa Anda yang mungkin sedang serius, .... ;)
Tapi benarkah ruh orang yang sudah meninggal
dapat kembali berada di sekitar kita menyapa orang yang masih hidup? Bicara soal ruh, pada zaman
Rosululloh para sohabat juga bertanya tentang hal itu sebagaimana tercatat dalam
kitabillah surah Bani Isroil (17) ayat 85 “ dan mereka bertanya padamu
(muhammad) tentang ruh, katakanlah bahwa ruh adalah termasuk urusan ilmu
tuhanku dan kalian tidaklah diberi ilmu melainkan sedikit saja”.
Okay, yuk kita telusuri tema seputar ruh org yang sudah meninggal dunia.
Saya jadi ingat akan hadits sohih Bukhori juz
2 Kitabul Jihad dimana dikisahkan bahwa Jabir bin Abdillah berkata, saat Abdulloh bin
Amr bin Haromin terbunuh syahid ketika terjadi korban perang Uhud, Rosulullohi
SAW bersabda “ya Jabir maukah engkau saya kabari dengan apa yang Alloh Ta’ala
firmankan kepada bapakmu ? “ aku menjawab “ya” rosul meneruskan sabdanya
“tiadalah Alloh berfirman kepada hambanya melainkan dibelakang hijab, (tetapi)
Alloh berfirman kepada bapakmu dengan berhadapan, Alloh berfirman “wahai hambaku
berangan-anganlah atasku maka akan aku berikan”, Abdulloh (bpknya Jabir) menjawab
“wahai tuhanku, hidupkanlah kembali aku akan berperang lagi yang ke-dua ” berfirman
Alloh sesungguhnya sudah terdahulu firmanKU bahwa sesungguhnya mereka tidak
dapat kembali ke dunia”. Berkata Abdulloh bin Amr “wahai tuhanku sampaikan
kepada orang di belakangku (masih hidup di dunia” maka turunkah ayat “wa la tahsabannalladziina qutilu
fii sabilillahi amwata....al-ayah surah Ali Imron (4): 169-170”
janganlah sungguh engkau menyangka bahwa orang2 yang terbunuh di jalan Alloh (syahid) mereka itu mati, bahkan mereka hidup di sisi tuhannya, mereka diberi rejeki bergembira dengan kefadholan yang diberikan kepada mereka, mereka memberi kabar gembira kepada org2 yang dibelakang mereka (yg masih hidup) agar jangan takut dan jangan susah".
janganlah sungguh engkau menyangka bahwa orang2 yang terbunuh di jalan Alloh (syahid) mereka itu mati, bahkan mereka hidup di sisi tuhannya, mereka diberi rejeki bergembira dengan kefadholan yang diberikan kepada mereka, mereka memberi kabar gembira kepada org2 yang dibelakang mereka (yg masih hidup) agar jangan takut dan jangan susah".
Dari kisah tersebut orang sudah sekalipun dia
punya kefadholan di sisi Alloh sebagai pejuang syahid yang dijamin surganya,
tetap tidak dapat kembali ke dunia. Alloh bertanya apakah permintaannya? Ketika
pahlawan syahid meminta untuk dapat kembali ke dunia dengan tujuan ingin
berperang kembali kemudian mendapat derajat yang besar kembali, namun firman
Alloh sudah ditaqdirkan, org meninggal tiada dapat kembali lagi ke dunia. Mereka
para syuhada yang sudah meninggal ingin
menyampaikan pesan kepada yang masih hidup, akhirnya Alloh SWT menuangkan pesan
tersebut dala surah Ali Imron intinya agar org2 beriman tidak perlu takut dan
susah dalam menegakkan kalimatulloh membela di jalan Alloh sekalipun harus
berkorban harta benda, pikiran bahkan nyawa sekalipun.
Lalu bagaimana dengan opini bahwa orang yang
meninggal, maka arwahnya dapat kembali ke dunia bahkan pada saat tertentu
mengunjungi ahli warisnya yang masih hidup.
Sebagaimana yang pernah saya dengar dari
seorang kyai pada saat pengajian nyadran di kumpulan masyarakat pedesaan. Bpk kyai
tersebut mengkisahkan pada setiap Bulan Ruwah (kalau kalender qomariyah bulan
Sya’ban) para arwah kembali ke dunia untuk menunggu kiriman doa para ahli
waris, sehingga menjadi kebiasaan dan tradisi hingga sekarang setiap bulan
Sya’ban dilakukan nyadran yaitu mendoakan kakek nenek moyang yg sudah meninggal
dunia.
Sayangnya pak kyai tersebut sehemat saya tidak
menyebutkan dasar /nuskhoh dalil dari kitab suci al-quran atau hadits, jika diantara
teman-teman ingin berbagi atau share pengalaman tentang tema terkait
dipersilahkan komentarnya.