Thursday, December 27, 2018

Naik Atau Mengulangi

Munaqis, Ahmad Ali Sobirin, MT sedang menguji bacaan santri.
Munaqosah untuk santri TPQ Qurrota A’yun Dsn.Pringwulung dilaksanakan pada Jum’at 21 Desember 2018. Kegiatan  .


Tujuan dari kegiatan yang dilaksanakan secara berkala setiap enam bulan atau satu semester  tersebut, untuk mengetahui sejauh mana serapan materi yang telah diajarkan apakah sudah sesuai dengan target pembelajaran ( balaghut-ta’alumi) pada tiap kelasnya.
Penguji dilakukan oleh munaqis tingkat kelompok masing-masing TPQ dan dihadiri oleh pengawas dari tingkat desa.

Untuk TPQ tingkat dasar ada enam kelas sesuai dengan jumlah jilid Metode Tilawati.
Dengan gaya cirikhas usia belia, secara bergiliran di tes hapalan doa hariang, asmaul husna, praktek wudhu dan sholat. Yang berbeda pada munaqosah tahun ini adalah para santri saat praktek wudlhu
TPQ bukan sekedar tempat orang tua menitipkan putra-putrinya dari usia dini (PAUD) hingga lulus kelas 6 SD untuk diajari mengaji oleh ustadz-ustadzah. Namun lebih dari itu TPQ adalah bagian dari program PPG (Penggerak Pembina Generus) dengan TRI SUKSES sebagai parameter keberhasilan pendidikan atau target pembelajaran ( balaghut-ta’alumi).

Ambar Kholis sebagai pengawas munaqosah dari tingkat desa menjelaskan bahwa team pengawas dari desa ada 12 personil. Terdiri dari 10 TPQ menyebar ke 4 Kecamatan antara lain Srumbung, Dukun, Muntilan dan Salam.  TPQ tidak saja dibatasi maksimal hingga usia kelas enam SD untuk Tingkat Dasar yaitu membaca al-Quran sesuai hukum tajwid, namun hingga remaja dan muda-mudi untuk Tingkat Lanjut dengan materi mempraktekkan cara kajian di pondok pesantren dengan system arti kata demi kata (ARTAMITA).

Pengawas munaqosah desa Ambar Kholis (peci hitam) didampingi pimpinan TPQ Qurrota A'yun Hari Wuryanto, SPd.


Kegiatan terlaksana dengan lancar hingga saat adzan ashar kemudian sholat asar berjamaah.
Habis sholat ashar Ahmad Ali Sobirin sebagai mubaligh tugasan di kelompok pengkajian Pringwulung masih harus menyelesaikan proses rekapitulasi hasil munaqosah untuk dibawa oleh pengawas munaqosah.

Kepengurusan tingkat desa kemudian menyusun raport yang akan dibagikan ke orang tua/wali tiap santri TPQ.

Naik atau nggak naik bukan menjadi tolak ukur yang diutamakan, namun di balik munaqosah tersebut menjadi pemacu bagi para santri untuk semakin giat menerima pelajaran agama. Sebelum pelaksanaan munaqosah yang diambil nilainya, beberapa kali diadakan pra munaqosah.
Diantara santri TPQ yang mengikuti munaqosah semester 2 Desember 2018.




Friday, November 30, 2018

Kitab VS Muskhaf

Muskhaf, lembaran secara fisik berbentuk buku.
Kitab / tulisan isi dari muskhaf Zabur.

Penyebutan antara istilah Kitab dan Muskhaf boleh jadi rancu.
Mari kita lihat tulisan hadits yang sudah di buatkan artamita (arti kata demi kata) di bawah ini.

Dari hadits sabda Rosulullohi Saw dalam tafsir Ibni Katsir di atas :
Ingatlah sesungguhnya makhluk yang paling mengherankan keimanannya menurut saya, niscaya kaum yang hidup setelah kalian (para sohabat), mereka menjumpaisukhuf yang di dalamnya ada kitab (tulisan) mereka beriman dengan apa-apa yang ada di dalamnya.

Sukhufan =  صُحُفًا - مُصْحَفًا = lembaran 
Adalah isim ( kata benda ) 
Bentuk fisiknya. 

Untuk Kitabun = كِتَابٌ  = tulisan
juga isim (kata benda)
Tapi dapat ditasrif (dirubah bentuk) menjadi fi'il (kata kerja)

  كِتَابٌ - يَكْتُبُ - اُكْتُبْ 
tulislah - sedang menulis (dia) - tulisan

Sedangkan muskhaf yang di atas tidak dapat dirubah menjadi kata kerja. 

Dari uraian di atas jelas perbedaan antara yang dimaksud dengan kitab dan muskhaf.
Namun di masyarakat umum yang dimaksud kitab tidak lain adalah bentuk fisik/bukunya.

Rosulullohi Saw memberikan kita pelajaran secara teliti. 

Keimanan Mengherankan.  

Rosulullohi Saw menaruh rasa heran dan bangga terhadap umatnya yang hanya menjumpai lembaran yang di dalamnya ada tulisan, namun hati mereka tergerak untuk mengimaninya.

Hamba yang hanya bermodalkan lembaran yang berisi tulisan Bhs Arab dari Qur'an ataupun Hadits, mereka tekun mempelajarinya. Belajar mulai cara membacanya hingga berusaha memahami arti dan keterangannya sehingga Alloh Swt memberikan hikmah (inti pengertian) yang di dalamnya ada haq (kebenaran dari Alloh).

 


HSN Desa Kradenan

Santri TPQ Qurrota A'yun tampil hapalan surah2 munfashol
“Hari Santri Nasional ini melibatkan semua Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) se Desa Kradenan tidak memandang dari organisasi.Untuk kemajuan Islam bersama.Memberi semangat kepada adik2 santri agar lebih semangat bersama membangun Islam. Dapat terlaksana dengan dukungan dana dari koint harian Nahdhatul Ulama Desa Kradenan dan iuran dari tiap2 TPQ yang diundang hadir. Pengisi acara adalah Bunda Lika dari Sedayu, Bantul DI Yogyakarta, parenting motivator. Peringatan Hari Santri kali ini adalah yang kedua kali. Harapan ke depan setiap hari santri insyaAlloh akan diadakan event seperti ini. Untuk pertemuan ustadz-ustadzah tiap empat bulan sekali se desa Kradenan untuk membangun satu misi pendidikan Islam yang lebih maju di negara kita”.

Demikian hasil wawancara penulis dengan Bpk.Muhadi selaku Ketua Panitia Penyelenggara Hari Santri Nasional yang digelar di Dusun Goyudan Ds.Kradenan Kec.Srumbung, Kab.Magelang Ahad, 4 November 2018.
Tampak berbagai seragam berwarna-warni sebagai ciri khas masing-masing TPQ. Meski berbeda-beda namun mereka berbaur di bawah tenda tratak lebih kurang ukuran 20 meter persegi.
Bp.Muhadi Ketua Panitia penyelenggara HSN 2018 Ds.Kradenan


Empat belas TPQ yang hadir diantara 18 TPQ yang diundang hadir memeriahkan HSN tingkat desa tersebut.

Sementara Kepala Desa Kradenan Bp.Tony Miftakhul Afwan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada segenap kepanitiaan yang sudah sukses menggelar peringantan HSN tingkat desa. Kegiatan tersebut sangat terasa dapat menguatkan ukhuwah/persaudaraan sesama muslim meski dari ormas Islam yang berbeda-beda. Hangatnya situasi tahun demokrasi menjelang Pilpres dan Pilkada thn 2019 diharap tidak serta merta menimbulkan gap atau kesenjangan di masyarakat bawah, akar rumput. 

Bpk.TonyMA Kepala Desa Kradenan

Bpk Kades juga berterimakasih kepada masyarakat Desa Kradenan secara umum, di bawah kepemimpinannya dapat bersama-sama menciptakan situasi dan stabilitas keamanan dan kedamaian.

Motivator, Bunda Lika dengan kemampuan menyuguhkan nasihat yang disampaikan dengan gaya permainan sesuai usia perkembangan anak. Teknik penyampaian materi dengan berbagai peragaan dan trik mampu menyedot perhatian tidak saja anak-anak namun juga orang tua yang mengantarkan bahkan hingga kepanitiaan.
Pada kegiatan tersebut berbagai penampilan disuguhkan di atas panggung oleh beberapa TPQ.

Tidak ketinggalan TPQ Qurrota Ayun dari Dusun Pringwulung di bawah asuhan Hari Wuryanto, SPd juga ikut aktif mengirimkan santrinya.

Lima santri dari TPQ Qurrota A'yun tampil di atas panggung menampilkan hafalan murotal surah-surah munfashol. Karena dibatasi waktunya oleh panitia hanya lima menit, karena menjelang acara inti.
Tampilan atraksi silat dari santri menyedot perhatian & antusiais hadirin.

 
Terimakasih kepada segenap kepanitiaan, Kepala Desa dengan perangkat desa, petugas keamanan serta dukungan berbagai elemen masyarakat , alhamdulillah kegiatan berjalan dengan aman, lancar dan terkendali sebagaimana direncanakan.

Kami selalu merindukan kegiatan serupa untuk waktu yang akan datang.

Salam ukhuwah

Wednesday, October 31, 2018

Ingin Ditolong Alloh Swt, Ini Caranya



Muruu bil ma’rufi wan hau ‘anil munkari cob’la an tad’uni falaa ujibukum wa tantasiruuni fa laa anshurukum, wa tas-aluni falaa u’tiikum
Alloh Swt yang maha kuasa berfirman menawarkan akan memberikan ijabah atas doa hamba, memberi pertolongan dan memberikan permintaan dengan syarat hamba tersebut tergerak hatinya untuk amar ma’ruf dan nahi mungkar.
Sebagai individu siapa sih yang tidak butuh pertolongan Alloh Swt ?
Untuk memberi kesehatan, menyembuhkan segala penyakit, hinga menyelesaikan masalah , urusan kebahagaiaan. Hakikatnya semua kekuatan dan daya upaya juga atas idzinNya.

Tuesday, October 30, 2018

Hari Santri Nasional Tercederai

"Alkhamdulillahi robbil 'alamin Allohumma sholi'ala sayyidina Muhammad wa 'ala alihi wa askhabihi ajma'in.
Saudaraku, menyaksikan video pembakaran kalimah syahadah oleh oknum sebuah organisasi, benar-benar membuat hati ini sangat pedih , terluka dan ada rasa mendidih amarah. Namun syukurlah pihak kepolisian sudah melakukan tindakan segera melakukan tindakan untuk mengamankan. Sehingga diharapkan kejadian ini tidak sampai mengundang perpecahan bagi umat Islam.
Membakar symbol-syimul Islam, ini benar-benar akan melukai hati, tidak hanya umat Islam Indonesia tapi seluruh dunia, umat Islam yang beriman. Oleh karena itu, ini harus jadi pelajaran sangat penting. Kepada yang melakukannya segera bertaubat. Alloh maha melihat, Alloh maha menyaksikan dan laknat adzab dari Alloh tidak bisa dicegah siapapun. Kecuali segeralah bertaubat.
Kepada pihak kepolisian kami mengapresiasi untuk benar-benar melakukan tindakan seadil-adilnya sehinga tercegah kejadian ini berulang kembali di manapun. Kepada organisasi yang menaunginya semoga dapat melakukan pembinaan kepada anggotanya. Sehingga tidak melakukan hal-hal yang tidak perlu yang bisa merusak kebersamaan di negeri ini.
Dan kepada seluruh masyarakat khususnya umat Islam yang mendidih dan terluka hatinya melihat kejadian ini tetaplah menahan diri menjaga diri jangan sampai kita melakukan tindakan-tindakan yang melampaui batas yang menambah masalah baru bagi negeri yang sedang dilanda banyak ujian ini. Mudah-mudahan kejadian ini besar hikmahnya sehingga semua pihak sangat bisa menjaga diri untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat mencederai kemuliaan agama di negeri yang kita cintai "

Demikian respon dalam video pendek dari KH.AA Gym yang viral di medsos, menyusul insident pembakaran bendera bertuliskan kalimah taukhid " laa ilaha il-lalloh Muhammad Rosulillah".

Hari Santri Nasional yang diperingati tgl.22 Oktober 2018 memunculkan banyak tanggapan dari berbagai kalangan. Karena telah terjadi hal yang menyentuh rasa keIslaman seorang hamba. Oknum Banser beberapa orang nampak membakar bendera hitam bertuliskan kalimat dlm tulisan Arab laa Ilaha il-lalloh, dalam video yang didapat dari medsos.

Ketika banyak respon negatif atas apa yang telah dilakukan, pihak yang mendukung perlakuan pembakaran bendera itu karena yang dibakar adalah bendera HTI, kelompok yang telah mereka yakini sebagai komunitas yang mengancam keutuhan NKRI. Ideologi pendirian khilafah , itu yang menjadi pokok permasalahan mengapa HTI konon dilarang di Indonesia.

Kalaupun mereka adalah ormas yang dilarang tumbuh di wilayah RI , jika memang terbukti secara hukum konstitusi dan undang-undang ormas, bendera adalah sebatas alat atau kelengkapan sebuah organisasi. Tentang yang dibakar itu adalah benderanya HTI atau bukan , juga masih ada berbagai perselisihan pendapat.

Mengagungkan Syairulloh.




Kapan Dipanggil Alloh Swt

Semua manusia dilahirkan di atas bumi, kecuali Nabi Adam A.s. langsung dicreat dengan tangan Alloh Swt. Dalam kitab " Bad'ul kholqi...