Monday, April 30, 2018

Awas Rugi

Rugi alias tidak untung. Tapi rugi dalam keterangan kali ini bukan sekedar tidak untung karena jual belinya tidak mendatangkan hasil. Tapi rugi yang mengakibatkan kesengsaraan yang tidak dapat diukur.

Jika rugi urusan materi duniawi dapat dicarikan ganti. Rugi yang dirasakan di akhirat tidak dapat diulangi. Orang yang rugi menyesal di akhirat minta kepada Alloh Swt agar dikembalikan ke dunia kembali.
Ini doa, permintaan yang sudah terlambat. Tidak mungkin Alloh Swt mengabulkan QS.As-sajadah (32):12.

Lanjut Membaca

Monday, April 23, 2018

Da'wah Sesat

Seorang teman di group WA kemarin , Senin, 23-4-18 mempertanyakan "terus group dakwah masuk yg mana ?" Saya menanggapi "mohon bersabar untuk jawaban harus saya tunjukkan dalilnya, Saya carinya dulu".
Perbincangan singkat namun bagi saya pribadi termasuk urusan berat. Urusan terkait urusan agama. Kadang orang menilai sensitif, jika tidak terbuka. Inilah dalil yang saya bilang, sudah ketemu.
Mohon maaf jika tidak berkenan. Manusia hanya berusaha, Alloh Swt lah yang menentukan sesat-benar, haq-batal.

Baca lanjutannya.


Saturday, March 31, 2018

Bersyukur


Gimana , kecelakaan  di mana ? gak apa, alkhamdulillah cuma lecet.
Sering saya dengar dialog singkat semacam itu.
Sebagaimana yang saya alami hari Minggu 18/2/2018. Saat akan mengisi sosialisasi sekaligu kajian Metode Ekutubu di Temanggung.
Karena route yang belum hapal jalan menikung menanjak pula. Saya rem rupanya jalan seperti licin.

Lanjut membaca

Sunday, March 18, 2018

Syafa'at Buat Siapa

Syafaat, pertolongan Alloh Swt yang tentunya sangat dinantikan hamba ketika hari kebangkitan.
Syafaat artinya pertolongan.
Sering terdengar harapan sekaligus doa seorang mengatakan "sholawat soho salam mugi katetepno kagem Rosulullohi Saw ingkang tansah kito antu-antu syafa'atipun wonten ing yaumil akhir samangke".
Dalam Bhs Indonesia "Sholawat serta salam semoga ditetapkan untuk Rosulullohi Saw yang selalu kita harapkan syafaatnya di hari akhirat kelak".

Lanjut membaca

Monday, February 19, 2018

KTH, Media Belajar Arti Kata

  
KTH menyingkat kepanjangan Kitab Ta'sisu Himmati

Kata kitab berasal dari Bhs.Arab kataba-yaktubu-kitabun (telah menulis-dia menulis- tulisan)
Tentu saja konteknya yang berbahasa Arab seperti Kitab Suci Al-Qur'an, kitab hadits dll.

Penerbit : Deepublish (CV.Budi Utama)
Jl.Rajawali, Gang Elang 6 No.3 Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta.
Cetakan Pertama Februari 2017.
ISBN : 978-602-401-733-0

Penulis : Hari Wuryanto
Tata Letak Isi : Cinthia Morris Sartono.

Latar Belakang Penulisan :

 Budaya tulis menulis sudah sejak lama dilakukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan secara umum. Bahkan penulisan dokumen yang termasuk kuno sudah dimulai sejak jaman Nabi Sulaiman A.s. Ketika sidang majelis yang tidak dihadiri burung Hud-hud,. Nabi Sulaiman mengancam menyembelih jika si Hud-hud tidak dapat menjelaskan dengan jelas akan ketidakhadirannya, Tidak lama kemudian Hud-hud datang dengan menceritakan akan pemandangannya melihat di negeri Saba'.
Seorang Ratu beranama Bilqis beserta masyarakatnya yang menyembah matahari bukannya Alloh Swt penciptanya.
Raja Sulaiman sebagai pembawa risalah pada jamannya ingin ber-amar ma'ruf kepada Ratu Bilqis dan rakyatnya. Kemudian mengutus burung Hud-hud " pergilah engkau membawa kitabku , jatuhkanlah kepada mereka lalu berpalinglah lihat bagaimana respon mereka". Akhir kisahnya Ratu Bilqis menjadi insaf beriman kepada Alloh Swt. Kisah yang diabadikan haq dalam Surah An-Naml (27):20-44. 

Kitab yang disabdakan Nabi Sulaiman "idzhab bikitabi" pergilah dengan (membawa) kitabku. Bukan berarti Hud-hud membawa kitab dalam bentuk buku, tetapi berupa selembar kertas dengan tulisan pesan.

Dengan pesan yang terdokumen menjadi kekuatan secara fisik. Jika bukan dalam bentuk tulisan, sulit sekali Hud-hud yang jenis burung harus menyampaikan kepada Ratu Bilqis golongan manusia.
Dalam bentuk dokumen , tulisan dapat bertahan lama selama tulisan masih dapat dibaca dengan jelas.

Penggunaan KTH Untuk Kajian Islam

Sebelum Rosulullohi Muhammad Saw diwafatkan oleh Alloh Swt Islam adalah agama yang sudah sempurna (QS.Almaidah [5]:3. Cara peribadatan hamba kepada Sang Kholiq sudah khatam ditulis di dalamnya. Sebagai hamba yang menghendaki rohmat dan menjauhi murkaNya tentu saja bersiap sedia dan tawakal menjalankan perintah untuk mempelajarinya.

Untuk dapat memahami Kitab Suci Al-Qur'an Rosulullohi Saw memberikan contoh kepada para sohabat.
Sebagaimana hadits yang diriwayat dari Ibni Abas dan dihimpun Abu Dawud Rosulullohi Saw bersabda " tasma'un- wa yusma'u minkum - wa yusma'u miman sami'a minkum" kalian mendengarkan- dan didengar dari kalian - dan didengar dari org yang mendengar kepada kalian.

Kondisi mendengarkan pada masa itu berarti posisinya berdekatan tanpa alat bantu.
Secara bersambung atau estafet saling memberi pendengaran satu orang yang langsung mendengar dari Rosululloh Saw, kemudian kepada yang tidak hadir , begitu seterusnya.

Pendengaran menjadi cara yang paling akurat dijalankan Rosulullohi Saw dalam mengembangkan ilmunya kepada para sohabat. Demikian pula sohabat dipesan untuk menyampaikan pendengaran dari nabi kepada orang lain. Rosulullohi Saw bersabda "Semoga Alloh Swt memberi sinar kepada orang yang mendengar dariku hadits kemudian menyampaikannya , meskipun banyak orang yang diberi pendengaran lebih hapal daripada org yang memberi pendengaran " hadits riwayat Ibnu Majah dari Abdurohman bin Abdulloh dari bapaknya.

Majelis Ta'lim Bina Istiqomah yang kami rintis sejak tahun 1991 hingga sekarang juga menjalankan pembinaan umat dengan kajian langsung mendengarkan.

Untuk mewujudkan niyat berbagi ilmu maka kami susun KTH agar masyarakat luas yang terkendala faktor jarak dan waktu dapat ikut mengikuti kajian jarak jauh.


Adapun KTH adalah penguat ingatan dalam bentuk lembaran /fisik.

Isi KTH

Sesuai namanya Ta'sisu asal kata al-uss- asas , pondasi. Sedang himmati dari al-hamma.Kitab yang berisikan dalil-dalil dari Al-Quran dan Hadits dengan tema asal-usul motivasi. Jumlah 39 tema tetapi ada 41 dalil karena no.26 ada 26.A dan 26.B. Dengan mengkaji kitab ini maka kandungan maknanya dapat meningkatkan semangat belajar agama Islam secara lebih mendalam dan serius. 

Teknik Kajian 

Cara mengkaji KTH menggunakan Metode Ekutubu, insyaAlloh dijelaskan di bab terpisah.

KTH di dalamnya ada LPM (Lembaran Praktek Makna) untuk mempraktekkan cara yang dilakukan para santri menngali ilmu di pondok pesantren. 

Kemudahan Mengkaji

Atas idzin Alloh Swt , alkhamdulillah kami dapat berbagi pengalaman ilmu saat dulu belajar di ponpes, kemudian memulai merintis kajian kecil-kecilan di mushola kampung sendiri. Dengan dukungan IT (Teknologi Informasi) cukup dengan Hp yang terkoneksi internet kaum muslimin wal muslimat serta masyarakat umum dapat mengikuti kajian jarak jauh.
Suatu kemudahan yang amat sayang jika disia-siakan.

















Kapan Dipanggil Alloh Swt

Semua manusia dilahirkan di atas bumi, kecuali Nabi Adam A.s. langsung dicreat dengan tangan Alloh Swt. Dalam kitab " Bad'ul kholqi...