Friday, January 20, 2017

Tadabur-12 : Rantai Jahannam












Klik image di atas untuk memperjelas

'An Abdilah bin Mas'ud qola, qola Rosulullohi SAW yu'ta bi jahannam yauma idzin la ha sab'uuna alfa zimamin , ma'a kul-li zimamin sab'uuna alfa malakin yajur-ru naha.

Dari Abdulloh bin Mas'ud berkata, Rosulullohi SAW bersabda didatangkanlah jahannam pada hari itu, untuk jahannam 70 ribu rantai (dimana) setiap rantai ada 70 ribu malaikat yang menarik rantai tersebut.

Saudara-saudaraku dimana saja yang dapat melihat tayangan ini.
Posting kali ini agak berbeda dan cukup membuat hati merasa takut. Kelak pada hari kiyamat ketika ditampakkan neraka jahannam. Nama jahanam adalah jenis neraka, seperti wail, saqor dll.


Orang yang dimasukkan neraka jahannam dihadapkan dengan algojo ciptaan Alloh sanga sangat perkasa. Cara Alloh menyiksa makhluk yang tidak mengindahkan firmannya, benar2 tidak dapat dibandingi oleh siapapun.

Terdapatlah 70 ribu rantai yang mana masing-masing rantai dibawa oleh 70 ribu malaikat.
Jika dikalikan berarti total malaikat yang mengurusi rantai 490 juta, wallohu a'lam

Relevansi ayat ini terdapat pada QS.Al-Fajr (89); 25-26. " Pada hari itu tiada yang menyiksa seperti siksaan Alloh, dan tiada org yang mengikat sebagaimana ikatannya Alloh".

Cerita tentang neraka termasuk surga adalah urusan ghoib. Yang sekarang belum kelihatan.
Orang yang beriman tentu mempercayai dan meyakini seyakin-yakinnya bahwa hal surga neraka hanya hitungan waktu. Percaya kepada surga neraka adalah bagian dari rukun iman.

Surga-neraka Miniatur.
Surga atau neraka dalam bentuk miniatur sudah dapat dirasakan seketika seorang sudah ditinggalkan dalam liang lahat sendirian. Ketika para pengantar jenazah sudah habis meninggalkan pemakaman, maka pertunjukan hebat segera di mulai. Jika si mayit dapat menjawab pertanyaan dua malaikat dalam kubur dengan mulus maka langsung merasakan sebagian nikmat surga.
Namun jika mayat gagal memberikan jawaban yang benar sesuai petunjuk rosul, maka saat itu juga langsung dibantai malaikat yang tidak dapat dibantu siapapun, na'udhu billah min dzalik. 

Jika sudah demikian maka syafaat yang selalu diharapkan di dunia ternyata harapan kosong , monggo baca di sini 
                                                                          

Wednesday, January 11, 2017

Tadabur-11 : Makan Bangkai Saudaranya

Klik image di atas utk memperjelas

Ya ay-yu hal-ladziina amanuj'tanibuu katsiiron minadhonni inna ba'dho dzonni itsmun wa laa tajas-sasu wa laa yaghtab ba'dhukum ba'dho ayukhib-bukum akhadukum an ya'kula lakhma achihi maitan fa karihtumuhu, wat-taqulloha innalloha taw-waabur-rokhim.

Hai orang-orang yang beriman jauhilah kebanyakan dari persangkaan (buruk) sesungguhnya sebagian persangkaan (su'udzon) adalah dosa. Dan janganlah kalian meneliti (mengorek kesalahan) dan jangan kalian menggunjing sebaian kepada sebagian lainnya. Apakah salah satu kalian senang juka memakan daging saudaranya yang menjadi bangkai maka kalian benci melakukannya. Dan taqwallah kepada Alloh sesungguhnya Alloh maha menerima taubat dan maha penyayang.

Orang beriman dilarang berburuk sangka karena buruk sangka itu arahnya dosa. Akibat yang ditimbulkannya makin memperluas keburukan. Alloh juga berfirman dalam hadits qudsi " sesungguhnya Aku tergantung kepada persangkaan hambaku kepadaKu". Ini sangat nyata. Makanya doa yang disertai buruk sangka akan kecil kemungkinan terkabul. Yang doa saja tidak yakin bagaimana Alloh akan mengabulkan.

Jangan kalian mengoreksi, meniti-niti keburukan orang. Dan jangan ghibah menggunjing bahasa gaulnya ngerumpi. Orang yang hobby menggunjing keburukan orang akan dikenal di masyarakat sebagai pribadi yang buruk. Digambarkan orang yang memakan bangkai saudaranya sendiri. Karena kelakuan tersebut sangatlah buruk. Orang yang senangnya menggunjing dan selalu memberitakan keburukan orang lain biasanya untuk menutupi kekurangan sendiri.

Orang yang taqwa selalu berpikir akibat dari suatu tindakan. Banyak hal yang lebih manfaat untuk dikerjakan daripada perbuatan yang tidak ada manfaatnya bahkan madhorot, membahayakan diri sendiri.

Sunday, January 1, 2017

Tadabur-10 : Terpengaruh Orang Dholim










Silahkan klik image di atas utk memperjelas

Wa laa tarkanuu ilalladziina dholamu fatamas-sakumun-naru wa ma lakum min dunihi auliya tsumma laa tunshoruun.

Dan jangan engkau condong kepada orang-orang yang dholim maka neraka menimpamu dan tiada bagi kamu kekasih selain Alloh kemudian kalian tidak ditolong.

Saudara2ku ayat di atas mengingatkan kita untuk berhati-hati dalam hal pergaulan kepada sesama.
Wa laa tarkanu maksudnya wa laa tamil quluubukum bil makhab-bah = jangan kau condong hatimu dengan rasa kasih sayang.
Alloh Swt maha tahu keadaan hati hambanya. Tidak sedikit orang iman yang akhirnya terpengaruh kepada orang dholim. Orang dholim itu orang yang menganiaya diri sendiri. Kondisinya sudah tau tetapi nekat.

Nah orang yang demikian dalam hatinya sudah ada rasa berani melanggar tuh.
Jika didekati bisa mempengaruhi. Jika sampai terpengaruh maka menjadi golongannya orang dholim juga. Sehingga terkena adzab api neraka, yang sangat perih tidak terperikan. Jika sudah demikian tak ada yang dapat menolong selain Alloh Swt.



 

Saturday, December 31, 2016

Tadabur-9: Amalan Ditolak

Klik image di atas untuk memperjelas

Qola Rosulullohi SAW man akhdatsa fii amrina hadza ma laisa fi hi fahuwa roddun.

Bersabda Rosululloh SAW barangsiapa memperbaharui di dalam perkaraku ini pada apa-apa yang tdk ada dalam perkaraku  (amalan ) orang itu ditolak.

Orang beribadah melaksanakan perintah Alloh SWT tentunya berharap apa yang dilakukan dapat diterima Alloh SWT dan berkenan memberi balasan yang sangat diharapkan.
Jika ada yang beribadah seolah-olah merasa ikhlas menurutnya tidak mengharapkan apa-apa, lillahi ta'ala, maka pengertian yang demikian tidaklah tepat. Karena Alloh SWT sendiri berfirman dalam QS.Ali Imron (3):133 " Dan bercepatlah kalian kepada ampunan dari Tuhanmu dan surga yang lausnya langit dan bumi , disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa".

Dari ayat tersebut manusia diperintah , itu wa sari'u . fi'il amr jama'. Kata perintah untuk orang banyak.
Dengan mempunyai target amalan agar diterima dan dibalas surga di akhirat tentunya harus mengikuti aturan main yang sudah Alloh SWT tentukan di dalam kitabNya.

Jika apa yang dikerjakan tidak sesuai dengan pesanan maka pemesan tidak segan-segan menolak pekerjaan Anda.
Saya ambil contoh seorang berprofesi sebagai tukang jahit dipesan setelan jas oleh calon pengantin lelaki. Supaya hasilnya tepat waktu dan persis dengan model keinginannya pemesanpun memberikan contoh gambar model terbaru. Bagi penjahit profesional tentunya tidak kesulitan membereskan pesanan sepeti itu.
Begitu semangatnya calon pengantin datang mengambil orderannya. Namun apa hendak dikata ternyata jaz yang selesai dibuat tidak sesuai pesanan. Penjahit ternyata punya pendapat sendiri. Ada tambahan vareasi sedikit menurut pendapatnya jas tersebut menjadi lebih trendi, keren. Meskipun sebenarnya juga ada tanmbahan dalam pengerjaannya. 
Apa akibatnya ? Pemesan bukannya senang dan terimakasih namun kecewa yang mendalam. Dari hasil pekerjaan tukang jahit justru diomelin. Resikonya justru diminta membongkar dan diminta mengembalikan sesuai pesanan. Waktu makin mendesak untuk acara wedding party, sehingga penjahit juga merasa sangat menyesal karena menanggung resiko, harus kerja lembur dan dapat omelan tidak sedap. Terancam kehilangan pelanggan.

Mengambil I'tibar
Dari kasus ditolaknya penjahit oleh customer dapat diambil i'tibar atau gambaran.
Jika amalan ibadah manusia tidak sesuai dengan perintah dalam KItabillah wa Sunnati nabiyi maka kelak di akhirat tidak diterima oleh Alloh dan tidak mendapat balasan berupa kehidupan yang menyenangkan.
Kalau pekerjaan di dunia ditolak masih bisa diulangi. Tetapi ditolaknya amal di akhirat tidak dapat diulangi. Bagaimana mungkin karena waktu dunia sudah lewat. Waktu tidak dapat diputar ulang.
Lihat bagaimana menyesalnya orang di neraka minta kepada Alloh untuk dikembalikan ke dunia ingin menjadi orang iman, menjadi orang solih.
 
 
 



Wednesday, December 21, 2016

Tadabur-8: Syafa'at Tidak Bermanfa'at








Klik image di atas untuk memperjelas


 Wa kunna nukadzibu bi yaumid-din (46)
Khatta atanal yaqiin (47)
Fa ma tanfa'uhum syafa'atu syafi'in (48)

Dan kami (dulu) mendustakan kepada hari pembalasan (46)
Sehingga datang kpd kami kematian (47)
Maka tidak bermanfaat bagi mereka pertolongannya orang yang memberi pertolongan.

Saudara2ku yang sempat menangkap artikel pada blog praktek kajian ini, sebagaimana sudah dimaklumi bahwa Quran adalah bashoir. Alat teropong super canggih mukjizat dari Alloh SWT.
Lihat keterangan tentag bashoir di sini.

Quran menuliskan dengan haq tentang kejadian masa lalu, masa sekarang dan apa yang akan terjadi di masa datang, Allohuakbar.
Bahwa dengan bashoir itu kemudian dapat melihat kejadian yang akan datang lihat artikelnya di sini.
Pada surah di atas yang sedang kita bahas, merupakan kejadian yang akan terjadi besuk di hari akhirat.
Oya, saya nukil intisari ayat sebelumnya mulai ayat 40.

Ayat 40. Di dalam surga orang2 iman yang sudah pada masuk saling bertanya;

Ayat 41: Tentang orang berdosa; 

Ayat 42: Apa yang membuatmu masuk ke (neraka) saqor ?

Ayat 43 : Berkata mereka " kami tidak termasuk org yang mengerjakan sholat"

Ayat 44 : Dan kami tidak memberi makan org miskin

Ayat 45 : Dan kami mengamalkan barang batal beserta org yang mengamalkan batal

Itulah rangkaian ayat secara utuh.
Orang yang hingga meninggal dunia kondisinya disebutkan dari ayat 43 hingga 46 berakibat syafaat dari siapapun tidak akan memberi manfaat.

Syafaat atau pertolongan sangat dinanti ketika hamba yang lemah tidak berdaya di hadapan pengadilan akhirat.
Syafaat tidak cukup diharap dengan doa dan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW, sewaktu di dunianya. Namun penting melakukan upaya nyata dalam mengikuti sunah atau tuntunannya.

Dimulai dengan mengkaji peninggalan beliau Rosulullohi SAW yaitu dua perkara.
Kitabillah (alQuran) wa Sunnati nabi (Hadits)

Diperintah Bertanya

  Bismillah