Monday, December 21, 2015

Pembahasan LPM Kajian No.11 : Menghindarkan Murka Alloh Karena Kebodohan











Klik immage di atas untuk memperjelas


InnAlloha ta'ala yabghodhu kulla 'alimin bidun-ya jahilin bil akhiroti (rowahu al-Hakim)

Sesungguhnya Alloh Yang Maha Luhur murka (kepada) tiap2 org yang pandai dengan (urusan) dunia , bodoh dengan (urusan) akhirat.

Kemurkaan Alloh Ta'ala kepada umat manusia, berawal ketika manusia yang diciptakan sebagai makhluq yang sempurna (fii akhsani taqwim....Quran Surah at-Tiin no.ayat 4)



Laqod' cholaq'nal insana fii akhsani taqwiim
Niscaya Kami ciptakan manusia dalam sebaik-baiknya bentuk.
Dengan diberi akal sehat, pikiran yang normal dapat mempertimbangkan baik dan buruknya, namun manusia tersebut tidak mengindahkan pesan2 dariNYA.

Karakter manusia diciptakan dengan kondisi repot/sibuk....sebagaimana tertuang dalam Quran Surah al-Balad ayat 4 ;
 

Laqod' cholaqnal insaana fii kabadin

Niscaya sungguh Kami ciptakan manusia dalam (keadaan) repot/sibuk.

Keadaan yang Alloh Ta'ala ciptakan untuk manusia tentu sebagai cobaan bagi insan yang menggunakan akal pikirannya. Apakah gara2 memang sifat manusia yang serba sibuk atau mencari "suka mencari kesibukan" lantas beralasan untuk memenuhi panggilan Alloh Ta'ala? hingga urusan sabilillah "agama Alloh" dikesampingkan.

Secara psichology , jiwa manusia baik pikiran, konsentrasi, potensinya akan dicurahkan kepada sesuatu yang dianggap penting.

Yang hobbynya mancing, bagaimana agenda mancing dapat terwujud, dengan pikiran, waktu bahkan biayanya yang penting heppy.....

Saudara, urusan belajar hingga mendalami ilmu agama dengan mengkaji Kitabillah wa Sunnati nabiyihi (Quran dan Hadits) adalah upaya sebagai penyeimbang jiwa kita. 
Tentu saja kita takut jika Alloh Ta'ala murka gara2 kita sibuk mengurusi hal duniawi sampai urusan belajar mengkaji firmanNYA terabaikan. 

Tidak diingkari bahwa urusan mencari rejeki halal merupakan bekal untuk "survive" bertahan hidup termasuk untuk mencukupi kebutuhan pangan (logostik), sandang (pakaian), papan (maskanah/tempat tinggal). Namun pada saat yg sama kita sebagai manusia juga dihadapkan dengan akibat pada masa yg akan datang, ...akhirat.....yang pasti menghadang kita.


Monggo bagaimana teman2 mengatur waktu. Kewajiban ibadah yang diatur waktunya adalah sholat, "maktub" ....(isim maf'ul) = tertulis dalam Quran Surah An-Nisa (4);103



Inna sholata kanat 'alal mu'miniina kitaban mauquta

sesungguhnya shloat adalah atas mu'min kewajiban yang ditentukan waktunya.

Kelancaran ibadah seseorang tergantung seberapa kesungguhannya. Jika niyat yang kuat sudah tertanam dalam jiwa, maka apapun kondisi situasi dan lingkungan bukanlah halangan. Sebaliknya apa yang ada disekitarnya dapat dioptimalkan demi kelancaran urusan sabilillah.

Jaman sudah canggih, manusia dimanjakan dengan berbagai fiture , media blog ini semoga saja dapat memberikan nilai lebih dalam upaya makin mendekatkan diri kepadaNYA.

Tentunya kita tidak rela dicap sama Alloh Ta'ala digolongkan orang " juhala" bodoh (maaf...memang arti lughofiah demikian).... tidak atau belum paham agama .... gara2 seorang tidak pandai mensyukuri nikmat, tidak tertarik meraih nikmat di akhirat kelak.
 



   

 


Friday, December 11, 2015

Pembahasan LPM Kajian No 10 : Pewaris Ilmu Nabi Dan Peluang Ampunan Dosa-dosa












Klik immage di atas untuk memperjelas

qola Sholallohu 'alaihi wa salam al'ulama warotsatul an-biya takhiyuhum ahlus samai wa yastaghfiru lahum al-khitanu fii al bahri idza matuu yaumal qiyamah.

Bersabda sholallohu 'alaihi wa salam (Nabi Muhammad SAW) , ulama (itu adalah) pewarisnya para nabi , memintakan ampun untuk mereka ikan di dalam laut ketika mati mereka di hari kiyamat.

Disebut sebagai pewaris atau ahli waris para nabi, dalam hala apa?

Dalam hadits lain lebih jelas lagi karena para nabi tidak meninggalkan harta berupa uang dirham atau dirham, melainkan mereka meninggalkan ilmu.


Tuesday, December 1, 2015

Pembahasan LPM Kajian No.9 : Menghindarkan penyesalan doa sia-sia di akhirat













 Klik immage di atas untuk memperjelas

NB:Mohon diperhatikan bahwa tulisan lafadz Arabic pada posting ini berwarna hijau, sedang terjemahnya berwarna biru. Mengenai posisi penulisan disesuaikan dengan tempatnya. Yang terpenting Saudara dapat mengerti arti kata demi kata dan tidak mengalami kesulitan dalam memahaminnya.

qolu awalam taku ta'tikum rusulukum bil bayinatin ? qolu bala , fad'u wa ma dua'ul kafirina il-la fi dholalin (Quran Surah Al-Mu'min [40];50)

Berkata mereka (para malaikat) apakah belum ada datang pada kamu sekalian beberapa rosul yang membawa keterangan ? berkata (menjawab) mereka (penghuni neraka) "ya", berkata (para malaikat) maka berdoalah dan tidak ada doanya orang kafir kecuali dalam kesia-siaan.

Saudara-saudaraku ,

doa adalah senjatanya orang iman " ad-dua-u saiful mu'minin" doa adalah senjatanya org iman. Bagaimana peran doa dalam kesuksesan seseorang?

Orang yang melakukan doa berarti dia punya suatu keyakinan, bahwa dengan doanya itu sesuatu dia berharap apa direncanakan dapat terwujud. Dalam realita orang dapat berhasil selain dengan doa juga harus dibuktikan dengan tindakan nyata.

Dalam beberapa hadits, rosulullohi SAW selain memberi contoh berdoa tentu juga dengan melakukan amalan nyata. Doa dan usaha nyata merupakan pasangan yang ideal insyaAlloh demi terwujudnya cita-cita.

Urusan akhirat merupakan perkara yang pasti dihadapi oleh satu-satunya manusia. Nasib apa yang bakal dihadapi dan dijalani selama-lamanya di kahirat merupakan hasil dari apa yang telah dilakukan di kehidupan dunianya.

Doa masih akan bermanfaat untuk mendukung amalan ketika dilakukan di dunia. Namun apabila digunakan di akhirat ketika sudah merasakan siksaan neraka, maka doa itu menjadi sia-sia.

Teman, dengan kita makin banyak mengkaji maka kesadaran itu semakin menguat, bahwa saatnya sekarang di dunia ini kita harus berbuat sebaik mungkin sebelum segalanya terlambat.

Sunday, November 29, 2015

Pembahasan LPM Kajian No.8 : Menghindarkan penyesalan terbesar hari kiyamat

Klik immage di atas untuk memperjelas

qola sholallohu 'alaihi wa salam asyaddunasi khasrotan yaumal qiyamah rojulun amkanahu tolabul 'ilma fii dun-ya fa lam yatlub hu wa rojulun 'allama 'ilman fantafa'a bihi man sami'ahu min hu duna hu
Bersabda Rosulullohi SAW lebih beratnya manusia penyesalannya di hari kiyamat (adalah) seseorang yang (sebenarnya) memungkinkan baginya untuk mencari ilmu di dunia maka dia tidak mencarinya, dan seorang yang mengajarkan ilmu maka orang (lain) mengambil manfaat ilmu dari orang yang mengajarkannya selain dia sendiri.

Apa yang terjadi menimpa kepada seseorang pada hari akhirat (kiyamat) adalah merupakan akbitat dari apa yang telah dilakukannya di dunia. Manusia termasuk jin ditaqdirkan untuk beribadah kepada sang pencipta sebagaimana yang maktub (tertulis) dalam surah ad-Dzariyat (51);56.

Kesempatan yang diberikan kepada manusia selama umur hidupnya sebenarnya sangatlah kecil atau sebentar saja jika dibanding lamanya masa di akhirat. Karena akhirat adalah akhir segala-galanya, dan tiada lagi tahapan waktu sesudah itu.

Pada hadits di atas diterangkan oleh Rosulullohi SAW bahwa orang yang sebenarnya sempat untuk belajar mengkaji secara serius ilmu agama Islam namun tidak melakukkannya maka dia menanggung persaan sesal yang sangat besar. Karena akibatnya dia tidak paham apa yang harus diamalkan untuk mendapat ridho Alloh Ta'ala. Bukan berarti orang yang tidak belajar mengaji serius karena memang tidak sempat, itu tidak begitu menyesal. Semua sama-sama menyesal, mereka telah lalai karena urusan duniawi yang telah merenggut perhatiannya sehingga urusan akhirat dianggap perkara yang remeh.

Kemudian point kedua, orang yang diberi kemampuan menyampaikan ilmu agama namun dia sendiri justru tidak mengamalkannya juga menanggung penyesalan yang sangat berat, dia melihat para murid-murid yang pernah diajari ilmu agama merasakan nikmat di akhirat. Hal ini sesuai dengan teguran Alloh SWT pada surah Shof (61);2-3 " Hai org2 yang beriman karena apa engkuaberkata pada apa yang tidak engkau amalkan, besar dosanya di sisi Alloh jika engkau berkata tentang apa yang tiada engkau mengamalkan"    

Saudara, untuk urusan akhirat dalam mencari jalan Alloh (sabilillah)  hendaknya menjadi prioritas utama, di antara jam-jam kesibukan kita. Biasanya orang akan berada pada aktivitas yang dianggapnya penting.

Saturday, November 21, 2015

Pembahasan LPM Kajian No.7 : Menghindarkan Siksaan Neraka Sa'ir












 Klik immage di atas untuk memperjelas


NB : Mohon diperhatikan bahwa tulisan lafadz Arabic pada posting ini berwarna hijau, sedang terjemahnya berwarna biru. Mengenai posisinya disesuaikan dengan tempatnya. Yang terpenting Saudara tidak mengalami kesulitan dalam memahaminya.


wa qolu lau kunna nasma'u au na'qilu ma kunna fii ashabi sa'iir (Quran Surah Al-Mulk [67];10)


Dan berkata (mereka penghuni neraka) andai ada kami (di dunia) mendengar atau kami berakal maka tidak ada kami penghuni neraka sa'ir.


Saudara-saudaraku, dalam ayat tersebut diterangkan bagaimana seorang yang masuk neraka sa'ir menyesalkan kondisi waktu di dunia yang pernah dilaluinya semasa hidup, tidak mendengarkan dan tidak berakal (menggunakan akalnya) terhadap peringatan tuhan.


Tidak mendengarkan nasihat atau ajakan dari sesama manusia untuk berbuat kebajikan memperhatikan seruan Alloh SWT dalam kitab al-Quran, serta tidak menggunakan akal sehat dan jernih untuk mengikuti jalan yang benar yang sudah didengung2kan dalam kitabillah wa sunati nabiyihi (petunjuk rosul).


Sa'iir merupakan nama neraka semisal jahannam, wail, saqqor dll sudah menanti di akhirat bagi manusia yang tidak mau menggunakan anugerah yang telah diterima dari Sang Pencipta.


Inti dari ayat ini diperkuat dengan ayat lainnya yaitu Surah al-A'rof (7);179 " Dan niscaya Aku jadikan untuk jahannam , kebanyakannya dari jin dan manusia, bagi mereka mempunyai hati (namun) tidak memahami dengannya, bagi meraka mata (tetapi) tidak melihat dengannya , bagi mereka telinga (tapi) tidak mendengarkan dengannya, mereka itulah sebagaimana binatang bahkan lebih hina, mereka itulah orang2 yang lalai"


Kalau manusia yg ditugaskan untuk beribadah kepadaNYA tapi tidak sadar, tidak paham akan posisinya sebagai makhluk yang mengemban amanah dari Alloh SWT sampai habis kesempatan hidupnya, maka mereka itu sangat rugi. Kehidupan duniawi yang hiruk pikuk, gegap gempita, glamor mungkin telah memperdayanya sehingga matanya silau sehingga lalai dari ingat akan Aloh SWT.


Maka syukurlah jika kita mendapat kesempatan untuk lebih banyak bertafakur "pikir-pikir" terhadap hikmah yang terkandung di dalam ayat dengan demikian ada harapan Alloh Ta'ala berkenan memberikan bimbingan ke jalan yang benar " shirotol mustaqiim"


Sekarang kita masih hidup di dunia namun telah mendapat " bocoran skenario" yang akan Alloh SWT peragakan di hari akhirat. Ayat yang kita kaji di atas benar2 akan terjadi, kita yang mau belajar sehingga paham arti kandungan al-Quran sungguh merupakan anugerah yang luar biasa.







 
 

Ilmu , Batasannya Apa ?

Di era informasi akhir-akhir ini dunia  medsos menyedot banyak perhatian. Salah satu aplikan yang paling populer yaitu WhatAps. Piranti luna...