Monday, June 7, 2021

Tadabur KTH : LPM-37 Mati Jahiliyah Dilarang


Orang iman adalah orang yang 
mengetahui isi kandungan makna Alqur’an dan Sunah ( alhadits) , kemudian mempercayai/meng-iman-i apa yang telah diketahui tersebut.

Dan mempercayainya tidak sebatas dalam hati dan lisan. Tapi terwujud dalam gerakan lahiriyah membuktikan imannya itu.


.


لَيْسَ الْإيْمَانُ بِاتَّمَنِّى وَلَا بِالتَّحَلِّى وَلَكِنْ مَا وَقَرَ فِى الْقَلْبِ وَصَدَّقَهُ الْفِعْلُ  ۞

" Bukanlah iman itu dengan angan-angan dan khayalan , tetapi apa yang menetap dalam dada dan perbuatannya membenarkannya". HR.Ibnu Najar

Kalau belum/tidak mengetahui isi kandungan maknanya tersebut, apa yang akan dipercayai/diimani ?, iya kan.

Pada Surah Ali Imron ayat 102.


Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kalian kepada Alloh dengan sebenar-benarnya taqwa kepadaNYA dan jangan kalian mati sungguh kecuali dalam keadaan islam/menyerah.

Kalimah (kata dalam bhs Indonesia)  “ wa laa tamutunna” dengan nun taukid artinya menyangatkan. Ada juga makna lain ”jangan sekali-kali mati”, padahal mati memang hanya sekali.

Bukti penyerahan (islam) kepada Alloh Swt yaitu tunduk dan patuh dengan mengindahkan segala firmanNYA. Menyerah kepada Alloh Swt berharap dimasukkan dalam golongan orang-orang yang mendapat hidayah, ridho dan rohmatNYA.

Kufur Sebagian = Kufur Semua

Orang yang sudah itikad dalam hati untuk menjadi muslim (menyerah kepada Alloh Swt) maka semua hukum atau aturan ibadah dari hal yang kecil, sedang hingga yang berat, mereka sudah siap semuanya. Demikian memang Alloh Swt memerintah untuk masuk Islam secara kaffah, totalitas. Jika hanya pilih-pilih sebagain untuk diimani-diamalkan dan sebagian lagi tidak dipercayai sehingga tidak dapat mengamalkan, maka cukup Alloh Swt menggolongkan sebagai orang yang kufur/kafir total. Surah Anisa [4]: 150-151.

 Akan meng-imani firman Alloh Swt termasuk mengikuti sunah (tuntunan) Rosul dalam kitab-kitab hadits sokhih , tentu saja lebih dulu mengetahui apa yang akan di percayai.

Itulah pentingnya upaya untuk mengetahui (mengkaji) kandungan makna dari Alqur’an dan Hadits, sumber pedoman agama Islam.

Meninggal dunia dalam kondisi jahiliyah (tidak/belum) paham hakikat perintah Alloh Swt , dilarang !.

Alloh Swt sang pencipta makhluk mengingatkan dengan sangat keras menggunakan bahasa “ melarang ” jika hambanya mati dalam kebodohan (jahiliyah). Karena di akhirat Alloh Swt sudah tidak lagi memberi kesempatan atau memberi udzur, tidak menerima alasan. Tentu saja hukum langsung diterapkan. Digiring orang-orang iman masuk ke surga, dan orang-orang kufur, jahiliyah diseret ke api neraka , hikmah Surah Azumar [39]: 71 -73

Jadi sebelum meninggal dunia segera mungkin mengkaji dan mengimani dengan semaksimal kemampuannya.

Maka inilah kesempatan terbaik selagi diberikan kelonggaran dan kesehatan. Tidak bosan-bosannya kita mohon petunjuk kepada Alloh Swt. Ketika Alloh Swt sudah memberi petunjuk (hidayah) maka kiat akan diberikan kelonggaran dalam hati dan ketabahan dalam menjalankan rukun Islam dan Rukun Iman dengan se maksimal kemampuan kita.

Allohumma aamiin.

Baca Juga :

Pembahasan LPM Kajian no.37 : Hindari Kematian Keadaan Jahiliyah

Pembahasan LPM Kajian No.11 : Menghindarkan Murka Alloh Karena Kebodohan

 



No comments:

Kapan Dipanggil Alloh Swt

Semua manusia dilahirkan di atas bumi, kecuali Nabi Adam A.s. langsung dicreat dengan tangan Alloh Swt. Dalam kitab " Bad'ul kholqi...